Walikota Bukittinggi Tinjau Pengerukan Sedimen Embung Tabek Gadang di Tigo Baleh

Bukittinggi, Headline2605 Dilihat

Dailykepri.com | Bukittinggi – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat terkait ketersediaan air bersih dengan melakukan perbaikan pada Embung Tabek Gadang di Tigo Baleh. Salah satu langkah yang diambil adalah pengerukan sedimen yang telah menumpuk di embung tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya, Rabu 14 Mei 2025, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan bahwa penumpukan sedimen telah menyebabkan penurunan kapasitas embung secara signifikan.

“Dulu embung ini mampu menampung air hingga 48 ribu kubik, tetapi karena ketebalan sedimen yang terus meningkat, kini kapasitasnya hanya sekitar 16 ribu kubik. Akibatnya, debit air pun berkurang,” ungkap Ramlan.

Ia menambahkan bahwa saat ini pengerukan sedimen sedang berlangsung dengan dukungan alat serta operasional dari pihak Balai Wilayah Sungai.

“Ke depannya, kami targetkan Embung Tabek Gadang mampu menghasilkan air 20 liter per detik dan mengaliri kebutuhan air bagi 80 hingga 100 kepala keluarga. Tentunya, ini juga membuka peluang bagi pembangunan instalasi pengambilan air (intake), yang berkaitan dengan balai,” jelasnya.

Ramlan juga menyampaikan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai untuk memastikan permasalahan ini dapat segera ditangani.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini, dan PDAM telah menyusun Detailed Engineering Design (DED). Insyaallah, permasalahan air dapat segera teratasi,” ujarnya.

Selain pengerukan embung, Ramlan turut menginformasikan bahwa Pemko Bukittinggi memiliki dua sumber air baru yang berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sumber pertama berada di Ngarai Panorama Baru, sementara yang kedua bersumber dari Sariak. Kedua sumber ini berkapasitas besar dan diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan air di Bukittinggi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ramlan meminta maaf kepada masyarakat Bukittinggi, khususnya pelanggan PDAM, atas gangguan suplai air yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

“Kami sengaja menutup aliran air ke wilayah Palolok dan Belakang Balok karena kondisi air yang keruh dan tidak layak konsumsi. Kami mohon masyarakat bersabar, insyaallah dalam waktu satu minggu ke depan permasalahan ini akan selesai,” tutupnya.

Pemko Bukittinggi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan layanan air bersih bagi masyarakat serta mencari solusi berkelanjutan guna mengatasi permasalahan ketersediaan air di wilayah tersebut. (*Arianto)

Komentar