Korban Terakhir Letusan Gunung Marapi Berhasil Ditemukan

Dailykepri.com | Sumbar – Minggu sore (3/12/2023), Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam, Sumatera Barat memuntahkan abu oanas dwngan ketingfian mencapai 3 000 meter.

Pada saat kejadian ada 75 orang pendaki yang sedang berada di gunung tersebut.

BNPB menyebutkan dari 75 orang pendaki tersebut, 40 orang berhasil turun dan kembali ke rumah masing-masing, sedangkan 12 orang lainnya terluka dan dirawat secara intensif di RSUD dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Lima korban dinyatakan meninggal dunia dan berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI), sedangkan 18 pendaki hilang.

Sementara, Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono, Kapolda Sumatera Barat mengkhawatirkan pendaki yang hilang itu sudah tewas. “Diduga meninggal ada 23 orang. Kami semua berdoa semuanya bisa diselamatkan tapi tidak ada yang bisa kami lakukan, Tuhan dan alam sudah mengambil keputusan,” ujarnya.

Foto Tim Penyelamat mengevakuasi Korban Letusan Gunung Marapi di Sumbar. Foto:basarnas

Ratusan petugas penyelamat dari berbagai sektor bahu-membahu mencari para pendaki yang hilang. Melansir AFP, petugas melaporkan bahwa hingga Rabu siang 22 orang pendaki yang hilang sudah ditemukan, yang berarti tinggal seorang pendaki hilang.

Namun pada malam hari dikonfirmasi bahwa pendaki hilang terakhir sudah ditemukan petugas. Nyawanya tidak selamat. Seorang tim penyelamat mengatakan dengan penemuan itu, total pendaki yang menjadi korban jiwa erupsi Gunung Marapi menjadi 23 orang.

Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Padang Abdul Malik mengatakan tim SAR gabungan kini sedang berusaha mengevakuasi korban di tengah kondisi cuaca buruk dan ancaman erupsi susulan. Badan SAR Nasional (Basarnas) sebelumnya mengidentifikasi pendaki terakhir adalah seorang perempuan.

Dari sekian korban selamat, beberapa menggambarkan kepanikan yang dialami pendaki setelah Gunung Marapi erupsi. “Aku berlari zig-zag, turun sekitar 30 meter sampai 40 meter ke pos pendakian,” kata Ridho yang dirawat di rumah sakit terdekat kepada AFP.

“Letusannya terdengar keras, saya melihat ke belakang lalu segera lari seperti yang dilakukan semua orang. Beberapa melompat dan jatuh. Aku berlindung di balik bebatuan, tidak ada pohon di sana,” sambungnya.

Baca juga:

Kapolda Sumatera Barat Meninjau Langsung Korban Erupsi Gunung Marapi di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi


Sementara Kapolda Sumbar menyebutkan bahwa dua anggota polisi yang berada di antara 75 pendaki saat erupsi terjadi. Seorang di antaranya selamat, tetapi ia khawatir seorang lainnya meninggal dunia.

“Mereka berdua tidak sedang bertugas, hanya ingin melihat gunung tersebut,” ujarnya. “Satu orang selamat dan patah lengannya, sedang dirawat dokter. Satu orang lagi kita duga meninggal dunia. Kita tunggu konfirmasinya.”

Di sisi lain, dua korban tewas erupsi Marapi teridentifikasi atas nama M Wilky Saputra dan Ilham Nanda Bintang. Mereka adalah mahasiswa asal Pekanbaru, Provinsi Riau. Mengutip kanal Regional Liputan6.com, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Rozita menjelaskan, jenazah kedua pendaki gunung itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi.

“Wilky dikenali oleh keluarganya melalui pakaian dan gelang kaki yang dipakainya,” kata Rozita, Selasa petang, 5 Desember 2023.(Red)

Komentar