Dailykepri.com | Bukittinggi – Menjelang peringatan satu abad berdirinya Madrasah Tsanawiyah Islamiah (MTI) Kapau, pondok pesantren ini menggelar berbagai kegiatan penting. Acara yang berlangsung di Tri Arga, Istana Bung Hatta, Sabtu (31/5/2025) mencakup peluncuran tim penyelenggara jenazah, penerapan sistem digitalisasi dalam pengelolaan pesantren, serta wisuda santri dan santriwati angkatan ke-50. Sebanyak 23 santri diwisuda, terdiri dari 12 santriwati dan 11 santri laki-laki.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM), Drg. H. Busril, MPH, yang mewakili Gubernur Sumatera Barat, menekankan pentingnya penguatan identitas santri dan kolaborasi berbasis keahlian. Ia mengungkapkan bahwa santri perlu memperdalam ilmu Kitab Kuning dan ilmu kontemporer, serta memperkuat jejaring dan kaderisasi ulama guna meningkatkan kualitas pendidikan di MTI Kapau.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan MTI Kapau, H. Alaidin Rafani, SE., MM, menyampaikan harapannya agar MTI Kapau terus berkembang menjadi pusat pengembangan ilmu agama dan umum yang terintegrasi.
Ia juga menyoroti bahwa penerapan sistem digitalisasi di lingkungan pesantren diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi serta pendidikan.
Sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia, MTI Kapau tetap berpegang pada ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah.
Dengan berbagai inovasi yang telah diterapkan, diharapkan para santri semakin termotivasi untuk terus belajar dan memberikan kontribusi di berbagai bidang keilmuan dan masyarakat. (*/Arianto)
Komentar