Kemenag Bersiap untuk Mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta

Dailykepri.com | Palembang – Dr. Muhamad Fauzi, S. Ag., M. Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dalam sambutannya di acara Yudisium ke -92 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menyampaikan satu pesan pokok kepada semua alumni untuk siap mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta.

“Sesuai dengan pesan tulisan yang ada dibanner di depan yang berbunyi Kesiapan Alumni Mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta, maka kepada kalian semua, alumni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang kami menitipkan masa depan bangsa ini. Bagaimana karakter dan warna masa depan Pendidikan bangsa ini ada di tangan kalian” pesannya.

Lalu apa itu, Kurikulum Berbasis Cinta?

Gagasan Kurikulum Berbasis Cinta, pertama kali muncul pada Selasa pagi, 7 Januari 2024, dalam sebuah pertemuan santai namun bermakna (breakfast meeting), Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan gagasan penting tentang kurikulum berbasis cinta.

Menurutnya, kurikulum ini bertujuan membentuk generasi muda yang memiliki pandangan, sikap, dan perilaku toleran terhadap perbedaan, baik itu suku, agama, maupun budaya.

“Kita harus menanamkan nilai-nilai kasih sayang kepada anak didik sejak dini. Dengan kurikulum berbasis cinta, kita ingin melahirkan manusia yang tulus dan beriman, tanpa rasa kebencian terhadap mereka yang berbeda, terutama dalam hal agama,” ujar Menteri Agama seperti yang dikutip dari web kemenag.go.id

Khairiyyatun Husnul Khatimah, Salah Seorang Peserta Yudisium Prodi Bahasa Inggris (Foto:Dk)

Selanjutnya, dari berbagai sumber dailykepri.com merangkum tentang Kurikulum Berbasis Cinta sebagai berikut.

Kurikulum berbasis cinta merupakan satu konsep yang bertujuan untuk membentuk individu yang berjiwa kasih, bertanggung jawab sosial, dan siap menghadapi masa depan dengan semangat cinta dan kemanusiaan. 

Elaborasi:

  • Pengertian:Kurikulum berbasis cinta adalah kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kedamaian dalam seluruh aspek pembelajaran, baik dalam kurikulum yang sudah ada maupun dalam kegiatan di luar kelas. 
  • Tujuan:Kurikulum ini bertujuan untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang luhur, peduli terhadap sesama, dan menghargai keberagaman.
  • Implementasi
  • Kurikulum berbasis cinta dapat diimplementasikan melalui berbagai cara, seperti:
    • Mengintegrasikan nilai-nilai cinta dalam mata pelajaran yang sudah ada. 
    • Meningkatkan interaksi antar siswa dan guru. 
    • Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan penuh kasih sayang. 
    • Mengorganisir kegiatan di luar kelas yang berfokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan. 
  • Pilar-pilar:Kurikulum berbasis cinta memiliki beberapa pilar, antara lain:
  • Cinta kepada Tuhan: Mengajarkan siswa untuk selalu beriman dan berbuat baik kepada Tuhan. 
  • Cinta kepada sesama: Mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan, hidup rukun, dan peduli terhadap kebutuhan orang lain. 
  • Cinta kepada lingkungan:  Mengajarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan, melestarikan alam, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.Cinta kepada lingkungan: Mengajarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan, melestarikan alam, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. 
  • Manfaat:Kurikulum berbasis cinta diharapkan dapat menghasilkan generasi yang berakhlak mulia, toleran, inklusif, dan peduli terhadap lingkungan. 

Contoh Implementasi:

  • Di dalam kelas:Guru dapat mengajak siswa untuk berdiskusi tentang isu-isu sosial, mengorganisir kegiatan kelompok yang mempromosikan kerjasama dan saling menghargai, atau menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai cinta. 
  • Di luar kelas:Sekolah dapat mengadakan kegiatan bakti sosial, kampanye lingkungan, atau program mentoring yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa dan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. 

Singkatnya, kurikulum berbasis cinta adalah pendekatan pendidikan yang holistik yang bertujuan untuk membentuk individu yang berakhlak mulia, peduli terhadap sesama, dan siap menghadapi masa depan dengan semangat cinta dan kemanusiaan (*/afr)

Komentar