Pemda Didorong untuk Lebih Berkomitmen dalam Pembangunan Kependudukan

Batam, Headline, Kepri3703 Dilihat

Dailykepri.com | Batam – Dalam  menyongsong bonus demografi, menghadapi ageing population dan isu-isu kependudukan lainnya serta  upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, diperlukan kebijakan kependudukan yang komprehensif.

Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) adalah satu di antaranya. Disusun sebagai landasan penanganan persoalan kependudukan yang terencana, sistematis dan bersinambungan. Sekaligus untuk mendorong pemerintah daerah lebih berkomitmen dalam pembangunan kependudukan.

Baca juga : Media Dailykepri.com Terima Plakat Apresiasi BKKBN Kepri

Isu-isu tersebut mengemuka dan dibahas pada kegiatan Regional I (Sumatera) Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, berlangsung di Kings Hotel, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (10/06/2025).

GDPK merupakan sebuah dokumen rancang induk sehingga masih diperlukan instrumen untuk penjabaran lebih rinci. Oleh karena itu, disusunlah Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) Tahun 2025 – 2029 untuk membantu mengimplementasikan GDPK ke dalam perencanaan pembangunan di daerah. PJPK disusun setiap lima tahun sekali sebagai living document dengan rencana aksi yang merupakan bagian tidak terpisah.

Foto : kegiatan Regional I (Sumatera) Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Kick Off Meeting Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025 – 2029 dan Rencana Aksi telah dilaksanakan pada  Maret 2025 bersamaan dengan diselesaikannya Panduan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan dan tata laksana lainnya.

Workshop tingkat nasional dan provinsi secara maraton telah diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman pengelola program tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyusun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan  2025 – 2029 dan Rencana Aksi.

Baca juga : BKKBN Kepri Gandeng Media Massa untuk Menyukseskan Lima Quick Win Kemendukbangga/BKKBN

Kepala BKKBN Kepri, Rohina berkata bahwa pertemuan  ini sangat krusial sebagai langkah awal dalam menginternalisasikan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan dan Rencana Aksi  2025 – 2029 ke dalam dokumen perencanaan daera. Di antaranya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) maupun  Rencana Strategis Perangkat Daerah  serta dokumen perencanaan daerah lainnya.

“Hal ini penting untuk menjaga keselarasan tujuan, indikator, dan capaian antara pemerintah pusat dan daerah,” ujar Rohina.

Foto : Kepala BKKBN Kepri, Rohina

Lebih jauh Rohina berujar, bahwa pertemuan ini bertujuan  meningkatkan komitmen pemerintah daerah sekaligus pemahaman pengelola program daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menginternalisasikan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025 – 2029 dan Rencana Aksi ke dalam dokumen perencanaan daerah.

Digelar di Beberapa Lokasi

Baca juga : BKKBN Kepri Gelar Sosialisasi GENTING, TAMASYA dan GATE kepada Mitra Kerja dalam Rangka Hari Ibu Tahun 2024

Kegiatan ini diawali dengan pertemuan Regional I (Sumatera) di Batam, kemudian diikuti dengan wilayah Regional II-VII di beberapa tempat yang telah ditunjuk oleh panitia penyelenggara.

Dalam acara tersebut, paparan tentang PJPK dan Rencana Aksi tahun 2025-2029 dibawakan oleh Deputi Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng.

Foto : kegiatan Regional I (Sumatera) Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, berlangsung di Kings Hotel, Batam, Kepulauan Riau


Sedangkan pengendalian dan pengawasan disampaikan Inspektur Utama Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Ucok Abdulrauf Damenta, Mag. Rer. Publ. Adapun dukungan teknis internalisasi ke dalam RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah  oleh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah IV Kemendagri, Dr. Paudah, M.Si.

Pertemuan ini diprakarsai oleh Kemendukbangga/BKKBN melalui  Inspektorat Utama dan Kedeputian Pengendalian Penduduk, serta  bekerja sama dengan Ditjen Bangda Kemendagri.*

Komentar