Dailykepri.com | Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Pemerintah Kabupaten Agam memastikan pelaksanaan Alek Nagari Pacu Kuda Bukittinggi–Agam Open Race 2025 akan digelar pada Minggu, 28 Desember 2025 di Galanggang Lapangan Pacu Bukik Ambacang. Ajang bergengsi ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat pecinta pacu kuda, tetapi juga sekaligus wadah penggalangan dana untuk korban bencana alam di Ranah Minang yang tengah berduka.
Total anggaran kegiatan mencapai Rp 400 juta, masing-masing Rp 200 juta dari APBD Kota Bukittinggi dan Rp 200 juta dari APBD Kabupaten Agam. Sebanyak 16 race akan diperlombakan dengan total hadiah Rp 190 juta. Khusus kelas Derby, pemenang akan membawa pulang hadiah Rp 45 juta.
Ketua Pengcab Pordasi Bukittinggi sekaligus Wali Kota Bukittinggi, H.M. Ramlan Nurmatias, SH Datuak Nan Basa, menegaskan pentingnya ketertiban dan disiplin dalam pelaksanaan acara. Lokasi galanggang pacu kuda harus steril dari aktivitas berjualan, penempatan tamu VVIP di Rumah Bulek diatur khusus bagi niniak mamak dari Kurai Limo Jorong Bukittinggi maupun Nagari Gaduik, serta tim medis disiagakan di arena. Panitia juga memastikan beberapa kelas pacuan, seperti kelas Bogy, kelas Perdana, dan kelas Sagalo, dapat disaksikan secara gratis oleh masyarakat.
Ramlan menekankan hadiah bagi pemenang harus dibayarkan pada hari itu juga, berupa uang tunai dan trofi, agar menjadi kenangan berharga bagi peserta. Ia juga merencanakan agar pacu kuda dapat digelar dua kali setahun, termasuk dalam bentuk pacu kuda wisata Derby.

Dalam rapat persiapan terakhir yang digelar Rabu (24/12/2025) di Aula Balaikota Bukik Gulai Bancah, turut hadir Ketua KONI Bukittinggi Hendra Hendramin, Panitia Pelaksana Hamdan Hs., serta Kadispora Bukittinggi. Sehari sebelum acara, Sabtu (27/12/2025), akan dilakukan peninjauan lintasan dan akses jalan raya yang akan dilalui penonton.
Selain itu, Ramlan juga menyinggung kuda pejantan Fort de Kock milik Pemko Bukittinggi yang mati di usia 19 tahun. Pemerintah berencana mencari penggantinya untuk mendukung keberlangsungan tradisi pacu kuda di Bukittinggi. (*/Arianto)












Komentar