Dailykepri.com | Surabaya – Pada kehidupan berdemokrasi, khususnya pada tahun politik saat ini, revolusi informasi ikut memperbesar peran media dalam mempengaruhi dinamika politik. Dalam menghadapi gelaran pemilihan umum Presiden dan Legislatif 2024 yang dikenal sebagai pemilihan umum terumit di dunia menuntut peran pers mendorong partisipasi masyarakat dan menjaga kondisi bangsa dalam keadaan kondusif.
Ketua Komisi I Bidang Penegakan Etika Pers dan Pengaduan serta Peraturan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wartawan Kompetensi Indonesia (Wakomindo), Rizal Diansyah Soesanto, ST menyampaikan kehadiran pers dibutuhkan negara dengan prespektif yang jernih dimana turut berperan dalam melawan kekacauan informasi hoax, ujaran kebencian yang mengancam kehidupan demokrasi.
“Keberadaan pers yang memproduksi dan mengirim berbagai macam nilai keluhuran, keagungan, kesempurnaaan dari peradaban suatu bangsa. Untuk itu kebebasan pers beroperasi secara independent sangat penting, jika terbelenggu bisa terjadi kesenjangan informasi karena pers tidak dapat sampaikan informasi secara bebas kepada publik,” tegas Rizal, Sabtu (30/9/2023).
Saat ini banyak masyarakat mengandalkan media sosial (Medsos) sebagai sumber informasi yang menjadi pertarungan Media dalam menempatkan diri sebagai pilar keempat demokrasi dengan menjaga idealisme untuk tetap profesional dan berpihak kepada kebenaran sebagai fungsi kontrol.
”Kalau Pemerintah peduli pada pers, harusnya bagaimana membangun ekosistem mulai dari regulasi, meningkatkan kapasitas jurnalis agar pers dapat maju, bukan hanya secara kapital (industri), tetapi juga penyambung lidah rakyat. Kondisi ini membuktikan pers belum ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai pilar keempat demokrasi. Pers seharusnya tidak boleh diganggu ketika menjalankan fungsinya dan tidak boleh berselingkuh,” ungkap Rizal yang juga sebagai Pimpinan Redaksi Media Jawapes.
Komentar