Dailykepri.com | Batam – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kini menggiatkan evaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi tahun 2024.
“Evaluasi agenda penting tersebut dilakukan dalam pembukaan Kegiatan Pra Kegiatan Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2024, yaitu Kegiatan Evaluasi Program Tahun 2023, baik secara tatap muka maupun melalui virtual. Dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait,” kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Rohina. Senin (2/4/2024).
Menurut Rohina, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian Sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Menguatnya komitmen para pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting,” kata Rohina membacakan laporan kegiatan sekaligus memberikan kata sambutan.
Tersusunnya rencana kerja strategi, lanjut Rohina, pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting dalam mendukung agenda pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2020-2024.
Digunakannya data hasil pendataan keluarga dan pemutakhiran PK23 dalam perencanaan dan implementasi pencapaian sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Semakin meningkatnya peran serta Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi terkait dalam mendukung percepatan penurunan stunting secara komprehensif.
Narasumber pada hari ini (2/4) adalah beberapa Ketua Tim Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri dengan Materi yang disampaikan adalah capaian dan evaluasi program program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 yang selanjutnya dilakukan diskusi interaktif dengan para pengampu Kab/Kota dan Provinsi.
Kegiatan Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2024 ini dilaksanakan selama 3 hari, adapun rangkaian acaranya sebagai berikut:
Tanggal 2 April: Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 dengan jumlah peserta sebanyak 76 orang;Tanggal 3 April: Kegiatan Forum Koordinasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dengan jumlah peserta sebanyak 120 orang:Tanggal 4 April: Penguatan Komitmen dan Akselerasi Capaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 82 orang
Kegiatan bertempat di Aston Batam Hotel and Residence, Jl. Sriwijaya No.1 Kp. Pelita – Nagoya, Batam secara hybrid meeting, yang diikuti oleh K/L P/D dan mitra kerja terkait dengan jumlah peserta tatap muka sebagai berikut:
– Tanggal 2 April : 76 peserta
– Tanggal 3 April : 119 peserta
– Tanggal 4 April : 82 peserta
Baca juga:
BKKBN Kepri Gagas Program Forum Jurnalis Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Dihadiri oleh Kepala Dinas PP, PA, Dalduk dan KB Provinsi Kepri beserta jajaran, Kepala OPDKB Kab/Kota se-Provinsi Kepri beserta pengelola DAK Sub Bidang KB dan jajaran, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, seluruh Pejabat Fungsional Ahli Madya, Ahli Muda dan Fungsional tertentu, Seluruh Tim Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri dan Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri;
Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) melaporkan bahwa selama tahun 2022 telah terjadi penurunan prevalensi angka stunting di Provinsi Kepulauan Riau, yaitu dari 17,6% menjadi 15,4%. Namun angka ini masih jauh dari goal yang ditetapkan sebesar 10,20% pada tahun 2024 dan kami harus melakukan intervensi dengan lebih optimal lagi.
“Selain itu, di tahun 2023 kami juga berhasil meraih penghargaan dari Kemenpan RB yaitu predikat ZI menuju WBK dan mendapat predikat SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) SNI ISO 37001:2016,” tutup Rohina. (red)
Komentar