Ancaman Residu Kimia di Lahan Pertanian Sumbar, POMMIX Jadi Solusi Pemulihan Kesuburan Tanah

Bukittinggi, Headline2868 Dilihat

Dailykepri.com | Agam – Penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan di sektor pertanian Sumatera Barat (Sumbar) semakin mengkhawatirkan. Residu kimia yang terkandung dalam bahan-bahan tersebut menjadi ancaman serius terhadap kesuburan tanah serta produktivitas pertanian.

Gejala degradasi tanah mulai terlihat jelas, di antaranya penurunan pH, kerusakan struktur tanah, hingga terganggunya populasi mikroorganisme. Dampak ini muncul akibat akumulasi zat kimia berbahaya yang tidak terkendali.

Menanggapi kondisi tersebut, Budi Anda, distributor POMMIX dari Sentral Agro Mandiri Sumatera Barat yang berkolaborasi dengan PT. Bumi Harmoni Teknologi, dalam jumpa pers di Canyon Jungle Stay, Minggu (6/6/2025), menyampaikan bahwa POMMIX hadir sebagai solusi atas permasalahan tersebut.

“POMMIX adalah senyawa humat padat organik yang merupakan produk terbaru dari PT. Indo Acidatama Tbk. Produk ini dirancang untuk memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan kapasitas tukar kation. Tanah yang tercemar kehilangan kemampuan menyerap nutrisi, dan ini berdampak langsung pada hasil panen. POMMIX kami yakini mampu mengembalikan kesuburan tanah,” ujar Budi.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh petani yang masih bergantung pada pupuk kimia demi hasil panen jangka pendek. Menurutnya, kolaborasi dan edukasi terhadap pengelolaan tanah yang lebih berkelanjutan sangat dibutuhkan.

“Ke depan, kita harus bersama-sama membangun demplot sebagai percontohan pengelolaan tanah yang subur. Jika tidak, tanah yang sakit hanya akan membuat petani menjerit. Bagi yang ingin mendapatkan produk POMMIX, silakan datang ke kantor kami di Jalan Raya Bukittinggi–Payakumbuh, depan SPBU Baso,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Ir. Supriyanto, Manager R&D PT. Indo Acidatama Tbk. Menurutnya, POMMIX memiliki kemampuan menormalkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah, serta meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan.

“Kami telah melakukan uji coba produk ini di lahan sekitar pabrik dan hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada kualitas tanah,” kata Supriyanto.

Sementara itu, petani asal Kabupaten Agam, Hery Suprayatna Rajo Indo, menegaskan bahwa pemulihan tanah tidak bisa dilakukan secara instan. Ia mengusulkan pendekatan organik, edukasi bagi petani, serta regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan pupuk kimia.

“Masa depan pertanian Kabupaten Agam sangat bergantung pada bagaimana kita merawat tanah hari ini. Penyebaran POMMIX perlu ditingkatkan, dan demplot harus diperbanyak agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh petani,” tutupnya. (*/Arianto)

Komentar