Pengaruh dan Efek Gula Pada Otak Kita

Headline, Pendidikan1373 Dilihat

Dailykepri.com | Pendidikan – Gula terdapat dalam banyak jenis makanan dan minuman, mulai dari cokelat hingga minuman ringan, bahkan makanan yang terlihat sehat seperti yoghurt. Konsumsi gula yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai dampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan otak. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak negatif gula pada otak terkait respons hadiah, kecanduan, memori, suasana hati, dan kapasitas mental.

Pengaruh Gula

Gula dikenal sebagai bahan makanan yang sangat diinginkan karena efeknya pada sistem hadiah otak. Ketika kita makan makanan yang mengandung gula, seperti cokelat atau kue, otak melepaskan dopamine, yaitu zat kimia yang membuat kita merasa senang dan puas. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan toleransi terhadap dopamine, sehingga otak perlu menerima jumlah gula yang lebih besar untuk merangsang pelepasan dopamine yang sama. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi gula yang lebih besar dan pada akhirnya memicu efek ketergantungan.

Gula dapat menyebabkan ketergantungan pada otak dengan cara yang sama seperti obat-obatan dan alkohol. Ketika kita mengonsumsi gula, otak melepaskan zat kimia yang disebut endorfin, yang memberikan rasa euforia dan meredakan stres. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan toleransi terhadap endorfin, sehingga otak perlu menerima jumlah gula yang lebih besar untuk memperoleh efek yang sama. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan pada gula, di mana seseorang merasa sulit untuk menghentikan konsumsi gula dan merasa gelisah atau tidak nyaman ketika tidak memilikinya.

Gula juga dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk membentuk dan mempertahankan memori. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat mempengaruhi fungsi hippocampus, bagian otak yang penting untuk pembentukan dan penyimpanan memori jangka panjang. Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif pada otak, yang dapat merusak neuron dan mempengaruhi kemampuan otak untuk membentuk dan mempertahankan memori.

Gula juga dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan tajam dalam kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti lelah, mudah marah, dan kegelisahan. Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Terakhir, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif pada otak, yang dapat merusak neuron dan mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, berpikir secara kritis, dan mengambil keputusan dengan baik.

Kesimpulan

Konsumsi gula yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada otak terkait respons hadiah, kecanduan, memori, suasana hati, dan kapasitas mental. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari gula dalam makanan dan minuman, penting untuk mengontrol konsumsi gula dan memilih alternatif yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan otak dan keseluruhan kesehatan. Beberapa alternatif yang lebih sehat meliputi buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak seperti daging ayam atau ikan. Dengan mengurangi konsumsi gula yang berlebihan, kita dapat membantu memperbaiki kesehatan otak dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

(Sumber)

Komentar