Amsakar Achmad Berada di Simpang Galau Bin Bingung Bin Risau Bin Kalut Ditulis Oleh: Mat Soleh

Batam, Headline, Opini590 Dilihat

Dailykepri.com | Batam – Amsakar Achmad, sosok yang fenomenal, Wakil Walikota Kota Batam yang kehidupan sehari-harinya sangat sederhana, pribadinya penuh kharisma, tutur katanya sering mengundang gelak tawa, punya sikap yang bersahaja, intelektualitasnya bersinar bak cahaya, ibadahnya tak perlu di ragukan lagi adanya. Tapi jangan tanya isi kantong, tas atau rekeningnya. Mungkin jamak, siapa yang mengenal dia, pasti tau kondisinya. Minus, itulah isinya. Tak sepadan kondisi finansial dengan jabatan menterengnya Wakil Walikota Batam. Mengapa bisa? Karena ia tidak korupsi, rakus dan tamak, itu jawabnya.

Minusnya finansial inilah yang kemudian ia harus berjuang sendiri berikhtiar menggapai impiannya. Hanya orang lurus dan “gila” yang setia mendampinginya. Selain orang lurus, ada orang yang tak lurus juga yang mendukungnya. Para kaum munafiq dan berjiwa pengkhianat tak terhitung banyaknya. Ada yang bermain di “dua kaki” atau mungkin banyak kaki juga. Main disemua calon yang ada. Ada yang mencoba peruntungan membangun kelompok relawan berharap sokongan finansial dari Amsakar, yang kalau gak dapat maka akan berpindah ke calon yang bayar. Ada juga kelompok yang gak bisa masuk ke bakal calon Walikota yang lain, dari pada tidak berpartisipasi bergabunglah dengan Amsakar dalam barisan relawan yang biasa disebut tim hore-hore. Ada juga yang berharap bisa dapat proyek atau keuntungan apa saja jika Amsakar nanti terpilih dan berkuasa. Ada juga kelompok yang tidak percaya kalau Amsakar tidak punya dana, sehingga kelompok ini mencoba menunjukkan kesetiaan sambil terus berharap Amsakar bisa memberi mereka penghidupan. Dan masih macam-macam lagi modelnya. Tapi itu sah-sah saja, namanya juga menggantung asa, ingin menuai dunia sebelum ajal tiba (haha).

Mereka semua menggantungkan harapan kepada Amsakar karena meski tak punya modal dana, Amsakar memiliki modal elektabilitas yang tinggi. Modal elektabilitasnya hampir menyentuh 60 %. Itu modal elektabilitas pribadi. Sehingga di perkirakan jika dipasangkan dengan siapa saja maka Amsakar akan menjadi juaranya.

Dibalik itu semua dikabarkan bahwa diam-diam Amsakar di back up oleh orang-orang senyap yang turun dari tanah jawa, yang dibelakangnya adalah orang “besar” di negeri ini yang justru bukan dari partainya. Saya hanya mendengar isu yang kebenarannya hampir delapan puluh persen adanya, tapi tidak mudah membuktikannya. Dan tim inilah yang paling dipercaya Amsakar. Amsakar tidak perlu keluar ongkos banyak untuk membiayainya sebab tim ini diturunkan sudah paket lengkap dengan biayanya. Tapi tim ini sulit dicari keberadaannya. Saya sebut tim ini, tim Wallahu A’lam Bishshawab. Hanya Allah yang tau, dan tentunya Amsakar juga pasti tau.

Dengan modal elektabilitas ini, maka banyak kelompok yang mencoba peruntungan lain. Mencarikan pasangan Bakal Calon Wakil Walikota yang akan mendampingi Amsakar di Pilkada Batam 2024 nanti. Macam – macam tokoh dan nama coba dipadu padankan dengan Amsakar. Dari yang punya elektabilitas dan popularitas sampai yang sama sekali tidak punya ke duanya. Dari yang punya dana sampai yang hanya modal birahi saja. Itu semua juga hal yang biasa-biasa saja. Sebab semuanya hanya karena punya niat menikmati lezatnya bagi-bagi rezeki jika Amsakar berkuasa.

Tapi ada banyak pertanyaan yang harus dijawab. Dari partai manakah Amsakar akan maju, Siapa yang akan mengisi isi tas, kantong dan rekening Amsakar untuk maju, dan apakah Amsakar sudah mau dijodohkan dengan orang yang belum tentu layak dan pantas mendampinginya. Amsakar sendiri pun tak bisa menjawab itu. Seandainya semua terjawab, maka itu tandanya KPU sudah mengetuk palu, pertanda Amsakar dan pasangannya sudah sah sebagai Calon Walikota Batam 2024.

Amsakar memang bukanlah model seorang yang petarung. Nyalinya gampang ciut sehingga membuat ramai drama politik Pilkada Batam meski masih hampir dua tahun lagi menjelang. Jika Amsakar petarung, drama ini tak panjang dan tidak akan membuat politisi yang berduit dan bernyali berani mengecilkan dan memandangnya tak pakai mata. Jika Amsakar petarung, babak pertama drama Pilkada Batam ini pasti sudah terlewati. Amsakar berani memperjelas jati diri bahwa ia memastikan maju dari Partai yang mendukungnya meski bukan partai yang membesarkannya. Amsakar mencintai partainya seperti mencintai Tuhannya. Padahal membandingkan Partai dan Tuhannya adalah suatu kemusyrikan. Orang akan tertawa jika Amsakar menyamakan kebaikan Partainya dengan kebaikan Tuhannya.

Tapi sebenarnya Amsakar pun tahu bahwa, Agama yang dianutnya hanya mengharamkan pindah agama alias murtad. Tidak mengharamkan pindah partai (haha).

Ini sekedar menyadarkan Amsakar, semoga beliau membaca tulisan ini. Bahwa yang sedang ia lakoni adalah real politik. Bukan sinetron Indosiar yang mengandung bawang yang penuh dengan cerita ketabahan, dihina, dizholimi yang ujungnya mati. Terus kalau sudah mati mau apa lagi. Habislah drama. Karena pemeran utamanya sudah mati bunuh diri (haha).

Bukankah Islam melarang seorang hamba menzholimi dirinya sendiri? Membiarkan diri kita dizholimi orang lain dan kita tidak berusaha keluar dari kezholiman itu sehingga lahir bathin diri kita tersiksa, bukankah itu bentuk menzholimi diri sendiri?

Amsakar orang baik. Amsakar orang jujur. Amsakar orang pintar. Amsakar seorang berintegritas. Amsakar orang yang patuh pada Tuhannya. Amsakar punya popularitas. Amsakar punya elektabilitas. Amsakar orang yang beradab. Amsakar dicintai masyarakatnya. Amsakar banyak diharapkan oleh rakyatnya. Hanya 2 yang tak Amsakar punya, nyali bertarung dan uang.

Kepada para pendukung, sebaiknya jangan cuma ramai-ramai mendukung saja. Berfikir dan bertindaklah, tutupi apa yang kurang dari Amsakar. Tak guna ramai memajang foto selfie dan bangga bertemu Amsakar. Kalian tau gak isi hati dan fikiran Amsakar. Dibalik gelak tawa yang selalu ia tunjukkan, hati dan fikirannya masih menerawang memikirkan langkah kedepannya. Yakinkan dan kuatkan Amsakar untuk jadi petarung dan carikan serta realisasikan pitiah untuk Amsakar bertarung. Bekerjalah.

(Oleh : Mat Soleh)
Tulisan di terima Redaksi pada hari Selasa.
17/1/2023 pukul 13.00 WIB.

Komentar