Mempengaruhi Pasar Modal
Sementara itu Teguh Hidayat, pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama melihat ada peluang gejolak penolakan dari masyarakat sejak putusan MK yang dianggap memberikan karpet merah Gibran bisa maju di Pilpres 2024.
“Kalau memang betul akhirnya Gibran yang maju sebagai cawapres, kemungkinan akan terjadi pergolakan, penolakan, mungkin bisa sampai kerusuhan. Nah itu investor enggak suka, kita bisa khawatir, kita bisa keluar dari pasar, pasar bisa turun,” kata Teguh yang dilansir kumparan, Sabtu (21/10).
Politikus PDIP: Gibran Berpotensi Tapi Jangan Dulu
Senada dengan pendapat di atas, internal PDIP pun punya pandangan yang tidak jauh berbeda.
Salah seorang Politikus PDIP Dedy Siterus menyatakan pandangannya jika Gibran ditarik jadi Cawapres.
Menurut Deddy, calon wakil presiden itu harus bisa mewakili representasi masyarakat Indonesia.
Ketika sekarang Gibran didorong untuk menjadi calon wakil presiden, kata Deddy, seolah mengamputasi proses pematangan yang bersangkutan.
Deddy pun merasa kasihan ketika mengemuka soal Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres dan cawapres. Menurutnya, sosok Gibran masih muda dan banyak peluang untuk membekali dirinya untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar ke depan.
Baca Juga:
Menurut Deddy, ketika Gibran menerima tawaran dari pihak lain, partainya tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, kata Deddy, sampai sekarang Gibran masih mengaku sebagai kader PDIP.
“Apa pun terserah beliau (Gibran) dan Pak Jokowi sebagai orang tuanya,” kata Deddy seperti yang kami kutip dari Tempo (Red)
Komentar