Dailykepri.com, Bali – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) dan Kepolisian Federal Australia mengelar pelatihan kelompok kerja yang membahas tentang penanggulangan terorisme yang berkaitan dengan sosial media di Hotel Marriott Nusa Dua, Bali, Selasa (17/6/2025).
Kegiatan dihadiri Kepala Densus 88 AT Polri, Irjen Pol. Sentot Prasetyo, S.I.K, Petugas Penghubung untuk Penanggulangan Terorisme dan Forensik, AFP Jakarta, Agen Federal Cammeron Heil, Fasilitator dan peserta dari Kepolisian Indonesia, Australia, Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Kepala JCLEC, Brigjen Pol. Audie S. Latuheru, S.I.K., M.Han., mengatakan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas dukungan yang terus diberikan dan berharap kerja sama yang kuat ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.
“JCLEC bangga dapat menyelenggarakan kegiatan ini, yang mana berarti Jclec menjadi bagian dari komunitas yang luar biasa. komunitas yang bekerja siang dan malam untuk terus menekan para pelaku teroris, sehingga mereka tidak punya ruang untuk bergerak,” jelas Jenderal Bintang Satu ini.
Jenderal yang merupakan Penerjun Polri menambahkan tim – tim seperti Densus 88 Polri dan satuan tugas serupa di negara luar mendedikasikan diri mereka tanpa lelah, sering kali mengorbankan waktu tidur, agar kita semua dapat tidur dengan tenang. Mereka memainkan peran penting dalam menghentikan aksi-aksi teroris di seluruh wilayah.
“Kita semua tahu bahwa kerja sama sangat penting dalam memerangi terorisme. Seperti yang kita ketahui, terorisme terus berkembang. Dan di era media sosial ini, terorisme juga telah memasuki ruang digital,” ujarnya.
Audie menambahkan oleh sebah itu, kita tidak boleh berhenti mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kita sendiri untuk tetap selangkah lebih maju dari mereka.
Audie juga berpesan kepada semua fasilitator dan peserta, untuk mengeksplorasi inisiatif kolaboratif di antara anggota kelompok Kerja Penanggulangan Terorisme, untuk memperkuat kerja sama di tingkat operasional.
“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mempererat kolaborasi dan bertukar wawasan, pengalaman, serta praktik terbaik antara petugas penegak hukum, pelatih, dan fasilitator,” pesan Audie.
Akhir sambutannya, Jenderal Bintang satu dipundaknya ini menegaskan motto JCLEC: “Belajar dan Memahami melalui Saling Berbagi Pengalaman.”
Komentar