Dailykepri.com | Tanjungpinang – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Republik Indonesia, H. Wihaji, melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (23/10), guna meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Basuki Rahmat. Didampingi Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi nasional terhadap program prioritas yang menyasar kelompok rentan: ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita non-PAUD.
Program MBG merupakan inisiatif strategis pemerintah pusat dalam rangka memperkuat ketahanan gizi keluarga, khususnya pada fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menegaskan bahwa tugas utama Kemendukbangga/BKKBN adalah mendata, mendistribusikan, mengevaluasi, dan mengedukasi masyarakat terkait pelaksanaan MBG.
“Kunjungan ini adalah amanat langsung dari Presiden. Kami ingin memastikan bahwa program MBG benar-benar sampai kepada penerima yang berhak, dengan standar kebersihan dan distribusi yang terjaga,” ujar Wihaji.
SPPG Basuki Rahmat saat ini melayani 198 penerima manfaat MBG. Selama dua bulan ke depan, bantuan makanan bergizi akan dikirimkan langsung ke rumah-rumah penerima oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan kader posyandu. Wihaji menyebut bahwa distribusi langsung ini penting untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil dan memiliki keterbatasan akses.
“Kami tidak ingin program ini hanya berhenti di dapur SPPG. TPK kami akan memastikan makanan bergizi sampai ke tangan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang membutuhkan,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji dan Gubernur Ansar Ahmad juga melakukan blusukan ke kawasan Jalan Hutan Lindung, Tanjungpinang. Dengan mengendarai sepeda motor operasional Keluarga Berencana (KB), Wihaji dan sang istri, Uni Kuslantasi, mendatangi langsung rumah dua penerima manfaat: Ibu Desi (bumil) dan Ibu Sri (busui). Aksi ini menjadi simbol komitmen pemerintah bahwa MBG bukan sekadar program di atas kertas, melainkan hadir nyata di tengah masyarakat.
“Saya sengaja naik motor hari ini agar bisa merasakan langsung bagaimana perjuangan TPK menyalurkan MBG. Ini bukan pekerjaan ringan, tapi sangat penting untuk masa depan anak-anak kita,” kata Wihaji.
Ia juga mengingatkan bahwa MBG harus tepat sasaran dan tidak boleh dikonsumsi oleh pihak yang tidak berhak. “Program ini untuk ibu dan anak. Jangan sampai justru dinikmati oleh ayah atau suami,” ujarnya dengan nada serius.
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan bahwa Pemprov Kepri mendukung penuh pelaksanaan MBG. Hingga Oktober 2025, penyaluran MBG di Kepri telah mencapai 63 persen, dengan 89 SPPG aktif tersebar di berbagai wilayah, termasuk pulau-pulau kecil.
“Kami berkomitmen agar seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terluar, bisa merasakan manfaat program ini. MBG adalah investasi untuk generasi sehat dan produktif,” kata Ansar.
Menteri Wihaji juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan program lanjutan bernama Dasyat (Dapurnya Anak Sehat), yang ditujukan untuk menjangkau masyarakat di pulau-pulau terluar. Saat ini, sasaran nasional MBG untuk kelompok B3 mencapai 25 juta orang, dengan realisasi sebanyak 1,3 juta penerima. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya dapur SPPG di berbagai daerah.
Dari hasil peninjauan di SPPG Basuki Rahmat, tercatat sekitar 3.500 paket MBG didistribusikan setiap hari. Sebanyak 198 paket di antaranya ditujukan khusus untuk bumil, busui, dan balita. Wihaji menyebut bahwa fasilitas dapur tersebut telah memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN) dan layak dijadikan model bagi daerah lain.
Kunjungan Mendukbangga Wihaji ke Tanjungpinang menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya merancang kebijakan dari balik meja, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai harapan. Program MBG diharapkan mampu menjadi fondasi kuat dalam mencegah stunting dan membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.


																				








Komentar