Dailykepri.com | Palembang –Kegiatan KKNB (Kuliah Kerja Nyata Bersama) Internasional, yang diselenggarakan bersama Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat, merupakan agenda rutin dari BKS-PTN Wilayah Barat, yang dipimpin oleh Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si,.
Untuk kegiatan KKN BERSAMA INTERNASIONAL BKS PTN BARAT 2024 tahun ini, Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi tuan rumah
Kegiatan yang dilaksanakan selama sebulan Penuh di iikuti oleh 170 orang peserta yang terdiri dari peserta Nasional Sebanyak 146 orang dan 24 peserta Internasional
Sementara Universitas Sriwijaya, mengirimkan dua orang Mahasiswa terbaiknya sebagai perwakilan dan ikut berpartisipasi selama kegiatan yang dilaksanakan di dua Kabupaten yakni Kabupaten Samosir dan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Adapun dua peserta dari Unsri adalah Dwi Damayantie, Mahasiswi semester 6, FKIP Program Studi Pendidikan Teknik Mesin dan Excel Debora S dari FMIPA, Program Studi Kimia
Kepada dailykepri.com, Dwi Damayantie, yang biasa dipanggil Dwi ini menceritakan awal keterlibatannya dalam kegiatan ini.
Berawal dari pengumuman dari LPPM UNSRI terkait kegiatan ini, selanjutnya Dwi, yang juga merupakan seorang atlet tembak berprestasi ini mengikuti setiap tahap Seleksi sehingga berakhir pada dipilihnya dia sebagai salah seorang perwakilan dari Unsri.
Dwi Damayantie, atlet tembak yang mahir berbahasa Inggris ini juga menceritakan beberapa prestasi yang pernah diraihnya antara lain adalah:
- Bronze Medal Air Rifle PORPOV SUMSEL di OKU RAYA 2021,
- Silver Medal Air Rifle PORPOV SUMSEL OKU RAYA 2021,
- Silver Medal PORKAB Banyuasin 2022
- Bronze Medal JURNAS Gubernur CUP 2022
- Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 di Universitas Negeri Semarang
Kegiatan KKNB International ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Agustus sampai dengan 5 September 2024.
” Kegiatan ini dimulai sejak 5 Agustus sampai dengan 5 September 2024, dan saya dapat penempatan di daerah Samosir, Sumatera Utara” jelasnya.
Sesuai dengan tema KKN kali ini yakni “Sustainable tourism” kami akan melakukan pengenalan terhadap objek wisata dan salah satunya yakni dengan pembuatan vidio promosi wisata setempat. Hal ini bertujuan untuk membantu Pemerintah dalam mengenalkan tempat-tempat wisata guna menarik wisatawan asing maupun lokal.
Jadi selama berkegiatan disini, kami akan berfokus pada pembuatan vidio promosi dan sosialisasi terkait pengolahan wisata berkelanjutan” jelas Dwi.
Dwi juga menjelaskan bahwa untuk ongkos pesawat, PP itu di tanggung UNSRI dan diberi uang Saku sebesar 3.700.000. Sementara untuk kedatangan menginap 1 malam di medan serta perjalanan ke Samosir/lokasi pengabdian itu di tanggung oleh USU.
Baca Juga:
Dwi menyampaikan perasaan bangganya karena bisa terpilih untuk mengikuti kegiatan ini.
“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari program ini, dimana selain membuka relasi kami belajar akan budaya baru, dan tentunya bisa mengambil adil dalam mengenalkan keindahan indonesia.
Setelah satu minggu di Desa Turpuk Limbong, dan bergaul dengan Masyarakat lokal, kami merasa tinggal di keluarga sendiri. Di sini kami di perlakukan seperti anak sendiri, sehingga terasa seperti rumah sendiri” kisah Dwi.
Ketika berangkat, Dwi Damayantie, yang bercita-cita ingin menjadi dosen ini, merupakan anak dari pasangan Abdullah dan Sri Handayani, yang tinggal di Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I , diantar oleh dosen pendamping yaitu Dr Rizky Tirta Adhiguna S.Tp, M.Si. (*afr)
Komentar