Bakomsus : Brigadir Polisi dengan Kompetemsi Khusus

Tokoh2270 Dilihat

Dailykepri.com, Jakarta

Tugas para brigadir Polisi yang memiliki kompetensi khusus difokuskan sebagai petugas Bhabinkamtibmas yang Pola Pemolisian dalam melaksanakan tugas sebagai berikut ;

1.Pemolisian berbasis wilayah:
Pemolisian kawasan ( kota, lintasan, pantai dan perairan, hutan, industri dan pertambangan, pertanian dan perkebunan, perbatasan, pariwisata dsb) yang peduli akan kompetensinya seperti bidang pertanian, peternakan, perikanan, gizi dsb

2.Pemolisian berbasis Fungsi Pendukung, Fungsional yang ditujukan untuk Polisi mendukung ketahanan pangan

3.Pemolisian berbasis dampak masalah adanya permainan yang tidak sehat dalam bidang pangan, peternakan dsb

Polisi dalam menyelenggarakan tugas pemolisiannya secara preemtif, preventif, represif bahkan merehabilitasi berbasis atau mengacu pada aturan hukum. Namun sejatinya polisi tidak sebatas penegak hukum semata, juga menegakan keadilan. Hukum sebagai ikon peradaban di sinilah makna polisi menegakan hukum ini juga membangun peradaban. Namun, tatkala di dalam menegakan hukum tidak diketemukan rasa keadilan, rasa kemanusiaan maka polisi boleh mengambil kebijaksanaan bahkan mengabaikan hukum tersebut melalui : diskresi, alternative dispute resolution maupun restorstive justice. Polisi boleh mengambil tindakan tersebut dengan landasan :
1.Kemanusiaan,
2.Keadilan,
3.Kepentingan yang lebih luas,
4.Edukasi.

Nilai nilai moral yang berlaku di dalam masyarakat juga menjadi acuan polisi dalam pemolisiannya. Prinsip prinsip yang dilakukan sama namun gayanya dapat bervariasi dan dapat menyesuaikan corak masyarakat dan kebuadayaanya. Dengan demikian polisi dalam menegakan hukum dapat dikatakan membangun peradaban dan berjuang demi kemanusiaan.

Spirit yang paling mendasar sebagai moralitas polisi dalam pemolisiannya adalah menjadi penolong. Tatkala lemah atau rendah atau bahkan tidak memiliki jiwa penolong maka tindakanya akan selalu “ngeles sana ngeles sini”. Mencari alasan, lempar sana lempar sini dan mencari enaknya sendiri. Biasanya jauh dari kebenaran, yang dilakukan sebatas pembenaran pembenaran. Empati dan belarasanya kepada yang menderita dilakukan jika terpaksa atau tatkala dilihat atau diperintah pimpinannya. Tiada ketulusan dalam hatinya, pikiran, perkataan dan perbuatannya sebatas menggerakan kewenangan dan kekuasaan demi keuntungan pribadi maupun kroninya semata. Sifatnya akan menjadi safety player. Lempar handuk kalau tidak menguntungkan. Baik karena ada maunya atau terpaksa karena takut dipindahkan dari posisinya.

Menjadi polisi bukan sebatas profesi melainkan suatu panggilan dan jalan hidup. Spirit polisi dalam pemolisiannya sebagai penolong setidaknya mencakup :
1.Polisi bekerja melalui pemolisiannya baik di ranah birokrasi maupun ranah masyarakat untuk kemanusiaan, keteraturan sosial, pembangunan peradaban
2.Hakekat pemolisiannya berorientasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terjaminnya keamanan dan rasa aman dalam hidup dan kehidupan masyarakat.
3.Tujuan pemolisiannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia,demi semakin manusiawinya manusia
4.Pemolisiannya bersifat: Preemtif, Preventif, Represif dan Rehabilitasi.
5.Penegakam hukum dan keadilan menunjukan sebagai ikon peradaban
6.Kewenangan: Diskresi, Alternative Dispute Resolution maupun Restorstive Justice delakukan demi :
a. Kemanusiaan
b. Keadilan
c. Kepentingan yang lebih luas
d. Edukasi.
7.Moralitas pemolisiannya juga mengacu nilai nilai moral yang berlaku di dalam masyarakat
8.Pola pemolisiannya menerapakan satu prinsip seribu gaya dengan menyesuaikan corak masyarakat dan kebudayaanya
9.Pemolisiannya menunjukan sebagai Pejuang Kemanusiaan yang direfleksikan sebagai penolong.
10.Peka, Peduli, Empati dan berbelarasa bagi kemanusiaan, dan keteraturan sosial
Memiliki empati dan belarasa kepada sesama manusia dan kemanusiaannya terutama kelompok rentan dan yang yang termarjinalkan. Semangat sebagai voulenteer juga tinggi sehingga bekerja dalam pemolisiannya berbasis kesadaran, tanggungjawab dan disiplin.

Polisi dalam pemolisiannya untuk ” nguwongke, menyadarkan, membantu, memberi teladan, membela kebanaran dan banyak hal bagi kemanusiaan lainnya”. Dasar spirit penolong ini yang menguatkan polisi pemolisiannya untuk dapat menjadi:” penjaga kehidupan, pembangun peradaban sekaligus pejuang kemanusiaan”.

Bhabinkamtibmas Ikon Polmas

Bhabinkamtibmas menjadi petugas polisi yang terdepan dan terdekat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Wilayah tugas Bhabinkamtibmas memang tidak luas ini menunjukan tingkat kelurahan atau sebatas komuniti. Pada kawasan itulah diharapkan para Bhabinkamtibmas dapat berkomunikasi dari hati ke hati, saling mengenal satu sama lainnya. Keberadaan Bhabinkamtibmas diharapkan dapat diterima oleh warga komuniti yang dilayaninya. Di samping itu juga diakui keberadaannya dan menjadi bagian dari warga komuniti tersebut. Para Bhabinkamtibmas memiliki tugas berat sehingga kepercayaan warga masyarakat menjadi kekuatannya.

Polmas merupakan implementasi community policing dalam penyelenggaraan tugas Polri. Prinsip mendasar Polmas antara lain :
1.Membangun kemitraan antara polisi dengan masyarakat
2.Proaktif dan problem solving
3.Lebih mengutamakan pencegahan
4.Keberadaannya mampu mengurangi rasa ketakutan warga masyarkat akan adanya gangguan kriminalitas maupun gangguan kamtibmas lainnya.
5.Mampu menjembatani dalam berbagai penanganan masalah kamtibmas
6.Mengedepankan patroli, sambang atau kunjungan ke warga masyarakat yang dilayaninya
7.Melakukan pemetaan wilayah, pemetaan masalah dan pemetaan potensi
8.Melakukan inputing data dan informasi yang berkaitan dengan kamtibmas
9.Melakukan dialog dengan warga secara langsung maupun dengan media.
10.Siap membantu masyarakat dalam menghadapi masalah ataupun masalah yamg bersifat emerjensi

Para petugas Bhabinkamtibmas melaksanakan tugasnya dengan jiwa penolong, yang cepat, dekat dan bersahabat. Bereaksi dengan tulus dan bertindak dengan cepat. Dekat menunjukan jarak yang hanya tiga digit antara polisi dengan masyarakat, misalnya call centre 110. Petugas Bhabinkamtibmas menjadi sahabat warga komuniti yang dilayaninya. Dialog menjadi bagian dasar para petugas Bhabinkamtibmas. Dalam membangun Bhabinkamtibmas sebagai ikon Polmas setidaknya mencakup:
1.Kekuatan dan fungsinya dapat menjadi simbol keamanan dan rasa aman warga masyarakat yang dilayaninya
2.Menjadi terdepepan sebagai pilar, citra dan kepercayaan masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara kamtibmas
3.Keberadaannya aman, menyenangkan dan bermanfaat bagi masyarakat
4.Menjadi simbol kedekatan, kecepatan dan persahabatan dengan warga masyarakat yang dilayaninya
5.Sistem Electronic Policing, menjadi Penguatan Kinerja Bhabinkamtibmas dalam memberikan pelayanan prima kepada warga masyarakat
6.Mengedepankan dialog, kemitraan secara proaktif dan pemecahan masalah
7.Membangun kemitraan, mencari akar Masalah Kamtibmas dan Menemukan Solusi yang diterima serta di dukung semua pihak.
8.Lini terdepan dalam membangun dan memelihara keamanan dan rasa aman warga yang dilayaninya
9.Pejuang Kemanusiaan bagi semakin manusiawinya manusia
10.Memegang teguh Keutamaannya pada Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban

Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Prof. Dr Chrynanda Dwilaksana, M.Si.

(Red)

Komentar