Dailykepri.com | Tanjungpinang – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri melaksanakan pra Verifikasi dan Validasi data Keluarga Resiko Stunting (Verval KRS) selama enam hari dari 17 sampai dengan 22 April 2024.
Pelaksanaan pra Verval KRS Tahun 2024 dipilih Kota Tanjungpinang sebagai lokus uji coba dengan memilih tiga dari empat kecamatan yang ada di Kota Tanjungpinang.
Pemerolehan dan perekaman data Verval KRS dilakukan oleh petugas data dengan menggunakan tiga metode diantaranya metode formulir, smartphone dan penggunaan metode website.
Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Rohina, M.Si, pra Verval KRS bertujuan secara khusus untuk meningkatkan kompetensi Tim Kerja Pelaporan dan Statistik dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan pemutakhiran, Verval KRS.
Baca juga:
BKKBN Kepri Gelar Forum Koordinasi Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2024
Sesuai target Provinsi Kepri akan melaksanakan Verval KRS dari Tanggal 23 April sampai 31 Mei dengan jumlah sasaran sebanyak 419 desa/kelurahan.
Data Verval KRS yang terhimpun merupakan proses membandingkan antara data hasil pendataan keluarga dan pemuktahiran data keluarga dengan kondisi terkini sehingga didapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran maupun intervensi program percepatan penurunan stunting di Provinsi Kepri, kata Rohina di ruang kerjanya Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri , Jalan Laksamana Bintan, Batam (16/04/2024)
Dari peroleh data Verval KRS diharapkan bisa memilih langkah yang tepat sasaran sesuai nama dan alamat KRS yang menjadi sasaran pelaksanaan program dalam upaya Kepri zero penambahan anak yang berisiko stunting.
Sementara itu, Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BKKBN Kepri di Kota Tanjungpinang.
Menurutnya data adalah hal yang sangat penting dalam penanganan stunting, sehingga melalui kegiatan itu diharapkan seluruh stakeholder dalam berperan maksimal.
“Melalui data base yang dihasilkan dapat diambil langkah yang tepat untuk penangananya,” ujar Sekda.
Dari Pemko Tanjungpinang, lanjut Zulhidayat, pihaknya akan berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting, sebab pengendalian stunting itu juga berkaitan dengan kondisi lingkungan.
“Salah satunya penyediaan jambanisasi, seperti yang telah kita laksanakan tahun sebelumnya,” tutupnya.
(Red)
Komentar