Sapi GAMA, Inovasi Genetik Hasil Kolaborasi UGM dan Swasta Didukung Penuh Kementan

Headline, Nasional3395 Dilihat

Dailykepri.com | Cianjur – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung penuh inovasi pengembangan sapi potong lokal melalui pelepasan galur Sapi GAMA, hasil pemuliaan yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Pasir Tengah, anak perusahaan Widodo Group. Dukungan ini ditegaskan dalam kunjungan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, di Cianjur, Jumat (25/7/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Agung meninjau langsung fasilitas kandang, proses penggemukan, serta melihat sapi-sapi GAMA dari berbagai kelompok umur. Ia menilai inovasi genetik ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketersediaan protein hewani nasional.

“Ini adalah sinergi positif antara sektor usaha dan perguruan tinggi. Sapi GAMA memiliki kualitas genetik unggul, pertumbuhan cepat, dan potensi produksi daging tinggi. Kami berharap inovasi ini bisa mendukung kemandirian daging sapi nasional,” ujar Agung.

Sebagai bentuk apresiasi, seekor anak sapi jantan terbaru dari indukan GAMA diberi nama “Agung”, simbol komitmen dalam pengembangan sapi potong unggul di Indonesia.

Direktur Utama PT Pasir Tengah, Heri Prasojo, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas pendampingan dan dukungan penuh dalam proses pelepasan galur sapi GAMA.

“Kami berharap pelepasan galur dapat segera tuntas, sehingga pengembangan sapi GAMA bisa diperluas secara berkelanjutan. Dengan begitu, kontribusi nyata terhadap penyediaan daging sapi nasional bisa segera terwujud,” ujar Heri.

Sebagai bagian dari komitmen mendukung swasembada daging, PT Pasir Tengah bersama tujuh perusahaan mitra telah menyiapkan investasi penggemukan sapi potong sebanyak 140 ekor.

Sapi GAMA merupakan hasil pemuliaan genetik dari tiga bangsa sapi unggul, yaitu Belgian Blue, Wagyu, dan Brahman. Inovasi ini dikembangkan oleh Fakultas Peternakan UGM dengan tujuan menghasilkan sapi potong unggul, adaptif terhadap kondisi lokal, serta memiliki produktivitas daging yang tinggi.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat industri peternakan nasional sekaligus menjawab tantangan peningkatan kebutuhan protein hewani di Indonesia. (Ris1)

Komentar