Dailykepri.com | Nasional – Dalam rangka mendukung pasokan kelistrikan pada wilayah Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel) PT PLN Batam berhasil melakukan first firing relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) 2 x 25 Mega Watt (MW) dari Paya Pasir Medan ke Suppa di Sulawesi Selatan pada Jumat, 5 Januari 2024.
Musim kering berkepanjangan akibat pengaruh El Nino, telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menjadi sumber utama pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Adi Lumakso, dalam sambutannya mengatakan bahwa keberhasilan first firing ini merupakan wujud kerjasama dan sinergi seluruh PLN Group.
“Kolaborasi dan sinergi kita bersama sukses melakukan relokasi tahap pertama PLTG MPP 2×25 MW dari Sumatera Utara ke Sulawesi Selatan. Nama boleh PLN Batam tapi bekerjanya sampai ke Sulawesi. Ini membuktikan bahwa kolaborasi PLN Group tidak pilih-pilih untuk memulihkan pasokan kelistrikan di Indonesia yang lancar, aman dan efisien,” ujar Adi.
Kemudian Adi menambahkan akan ada relokasi tahap dua di Tello dengan 2×25 MW, sehingga akan ada tambahan daya 100 MW untuk memperkuat sistem kelistrikan Sulbagsel. Namun Adi menekankan bahwa setiap pihak tidak boleh cepat berpuas diri, sebab perkiraan El Nino akan berakhir pada Maret tahun 2024.
Baca juga: Dukung Pertumbuhan Industri Data Centre, PLN Batam Jalin Kolaborasi Strategis Dengan NeutraDC Batam
“Alhamdulillah kita bersyukur atas tambahan pasokan ini. Semoga dengan kolaborasi PLN Nusantara Power, PLN Indonesia Power, PLN Batam dan PLN Nusa Daya secara optimal dan transparan dapat meningkatkan keandalan. Semoga kedepannya juga Listrik yang disediakan berbasis energi hijau sebagai bentuk komitmen PLN terhadap transisi energi,” harap Adi.
Komentar