Pemerintah Tebar Nyamuk Wolbachia Pelawan Nyamuk DBD. Bahayakah?

Bali Menolak Menjadi Wilayah yang Akan Disebar Nyamuk Wolbachia

Berbeda dengan Kupang, rencana penebaran bibit nyamuk Wolbachia di Bali justru mendapat perlawanan masyarakat setempat.

Dilansir Detikbali, Jumat (17/11) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng I Gede Artamawan menyebutkan tahap sosialisasi penyebaran nyamuk wolbachia itu tidak mendapat pendampingan dari Kemenkes. Menurutnya, hanya pihak dari World Mosquito Program (WMP) yang memberikan sosialisasi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan hasil ilmiah nyamuk wolbachia sedang dalam masa pengkajian oleh Kementerian Kesehatan. Indra meminta agar menunggu sampai hasil kajiannya keluar.

Di Buleleng, Pj Bupati Ketut Lihadnyana juga mengamini penundaan penyebaran telur wolbachia itu. Menurutnya, Pemkab Buleleng menunggu arahan Kemenkes.

“Jika belum ada kebijakan resmi dari pemerintah pusat, kami tidak mau menerapkannya. Apalagi ini menyangkut nyawa manusia. Jangan main-main. Pemerintah harus melindungi masyarakatnya,” ujar Lihadnyana.

Lihadnyana menjelaskan Pemkab Buleleng tidak mau terburu-buru menerima program tersebut. Menurutnya, program penyebaran telur nyamuk wolbachia itu baru pada tahap sosialisasi.

Ia menegaskan hingga saat ini belum ada instruksi ataupun rekomendasi dari Kemenkes terkait penerapan metode wolbachia dalam upaya menanggulangi penyakit DBD. Menurutnya, penyebaran telur nyamuk wolbachia itu telah menimbulkan keresahan publik.

“Pemkab Buleleng tidak mau menerapkan metode wolbachia sebelum adanya kebijakan dari pemerintah pusat,” imbuh Lihadnyana.

Fadilah Supari Meradang. ,…

Komentar