Dailykepri.com | Marapan – Pasaman – Dua Puluh Tahun Lebih Jalan hubung Mapat Tunggul dengan Mapat Tunggul Selatan Tidak Tersentuh Pembangunan
Masyarakat Kecamatan Mapat Tunggul mengeluhkan buruknya akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Mapat Tunggul dengan Mapat Tunggul Selatan.
Ruas jalan sepanjang 2,5 KM dan melalui jorong Marapan ini dirintis sejak dua puluh tahun yang lalu. Namun sampai sekarang belum pernah disentuh pemerintah.
Menurut salah seorang warga yang tidak mau namanya disebutkan, mengatakan bahwa jalan ini merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Mapat Tunggul dan Mapat Tunggul Selatan yang belum pernah mengalami perbaikan.
‘’Jalan ini merupakan jalan kabupaten, dirintis sekitar dua puluh tahun yang lalu. Jalan ini menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Mapat Tunggul dan Mapat Tunggul Selatan’’.
Dia menambahkan ‘’Walaupun sudah dua puluh tahun berjalan, namun jalan ini masih seperti jalan setapak saja, jangankan pengaspalan, pemadatan saja belum pernah dilakukan pemerintah sehingga kalau musim hujan begini kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak bisa dilewati kendaraan’’.
Dia juga menjelaskan bahwa jalan Marapan ini merupakan jalan utama masyarakat yang digunakan untuk membawa hasil panen terutama komoditas jagung.
Minggu (14/1) masyarakat Marapan keluar bersama dan melakukan kerja bakti gotong royong sebagai salah satu bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki kondisi jalan agar bisa dilalui kendaraan pengangkut hasil panen berupa jagung.
‘’Hanya ini yang bisa kami lakukan selama bertahun-tahun terutama di masa panen. Apalagi sekarang musim durian sudah mulai, jika kami tidak gotong royong begini, maka otomatis hasil panen kami akan terbuang. Lihat saja sendiri kondisi jalannya, jangankan mobil, motor saja harus berjibaku kalau mau lewat apalagi sambil membawa muatan hasil panen’’
Ketika Dailykepri menanyakan jalan alternatif yang bisa dilewati, dia menjawab ‘’Ini satu-satunya jalan darat yang bisa dilewati. Jalan lainnya bisa melalui sungai pakai perahu tetapi kondisi arusnya bisa membahayakan sekali sehingga masyarakat jarang yang berani menggunakan jakur sungai’’.
Baca Juga:
Petani Gambir di Sumatera Barat Perlu Menjaga Mutu dan Kualitas Produk Agar Harga Tidak Anjlok
Katika ditanya harapan kedepannya dia berharap ‘’Kami masyarakat Marapan, masyarakat Kecamatan Mapat Tunggul dan Mapat Tunggul Selatan, sangat mengharapkan tindakan pemerintah. Tolong perhatikan kami dan bantulah kami untuk perbaikan jalan ini. Syukur-syukur kalau pemerintah bisa melakukan pengaspalan ruas jalan yang mungkin hanya sekitar 2,5 km’’.
‘’Jika pemerintah kabupaten tidak mau menjawab permohonan kami ini, mungkin kami bisa juga berharap kepada para calon legislatif yang terpilih nanti. Tolong aspirasikan keinginan kami, bantu kami menyelesaikan permasalahan jalan ini agar kami bisa juga menikmati bagaimana rasa berjalan di atas aspal seperti daerah lain dan yang penting kami bisa membawa hasil penan dengan baik’’ tambahnya.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, video tiga orang lelaki terpaksa menggotong seorang pasien menuju rumah sakit menggunakan tandu karena buruknya akses jalan di wilayah ini dan sekitar sehingga mobil tidak bisa lewat. (*red)
Komentar