Dialog Amsakar-Li Claudia dengan AMAR-GB: Pemerintah Batam Dorong Sinergi dan Hindari Provokasi

Batam, Headline5802 Dilihat

Dailykepri.com | Batam — Pemerintah Kota Batam kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun komunikasi yang sehat dan terbuka dengan masyarakat. Kamis, 13 November 2025, Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra menerima audiensi dari Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB) di Kantor Wali Kota Batam. Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat untuk membahas berbagai persoalan aktual yang berkembang di wilayah Rempang-Galang.

Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Wali Kota Batam membuka pertemuan dengan penegasan bahwa pemerintah daerah tidak pernah menutup mata terhadap dinamika yang dihadapi masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga pola komunikasi yang sehat dan konstruktif, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat merenggangkan hubungan antara pemerintah dan warga.

“Kami memiliki atensi terhadap persoalan ini. Saya berharap pola komunikasi yang tidak sehat tidak dilakukan karena bisa menimbulkan jarak antara masyarakat dan pemerintah,” ujar Amsakar dalam sambutannya.

Ia juga menekankan bahwa dalam setiap penyusunan program pembangunan, pemerintah selalu memprioritaskan kebutuhan masyarakat. Meski tidak semua aspirasi dapat diwujudkan dalam satu tahun anggaran, Amsakar memastikan bahwa Pemko Batam berupaya maksimal dalam menyusun program yang menyentuh langsung kepentingan publik.

“Kami berupaya maksimal, namun setiap program harus dijalankan sesuai kemampuan dan tahapan. Prioritas tetap pada kepentingan masyarakat,” katanya.

Menanggapi pengaduan masyarakat terkait aktivitas PT MEG, Amsakar mengingatkan pentingnya penyampaian laporan yang objektif dan berimbang. Ia menyarankan agar setiap keluhan disampaikan secara formal dan disertai data yang akurat, agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat.

“Kalau memang ada gangguan, silakan dilaporkan. Namun terkadang sesuatu yang tampak tidak baik hari ini bisa sangat bermanfaat di masa depan. Maka perlu diluruskan komunikasinya, demi kebaikan bersama,” ujarnya.

Isu kampung tua juga menjadi perhatian dalam audiensi tersebut. Amsakar menyatakan komitmennya untuk mencari solusi terbaik yang berpihak pada masyarakat. Ia menegaskan bahwa komunikasi antara pemerintah dan warga harus terus dijaga agar harapan dan aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dengan baik.

“Saya akan berjuang mencari jalan tengah yang terbaik. Komunikasi dengan warga harus terus dijaga agar harapan mereka tersampaikan,” ucapnya.

Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, turut menyampaikan pandangannya dalam pertemuan tersebut. Ia mengajak seluruh pihak untuk menghindari tindakan provokatif dan lebih mengedepankan semangat kebersamaan demi kemajuan daerah.

“Jangan ada provokasi. Kami mencintai rakyat. Mimpi kami adalah Batam harus maju dan masyarakatnya sejahtera,” tegas Li Claudia.

Pertemuan ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Batam membuka ruang dialog yang inklusif dan partisipatif. Audiensi semacam ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, memperkuat sinergi, serta menjaga keharmonisan sosial di tengah berbagai tantangan pembangunan.

Komentar