Dailykepri.com | Tanjungpinang – Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Kemendukbangga/BKKBN, Nopian Andusti melakukan kunjungan kerja ke Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Senin (11/8/2025).
Usai tiba di Kota Gurindam, Nopian Andusti langsung menuju Kuliah Umum yang berlangsung di Kampus Poltekkes Tanjungpinang. Kuliah umum ini membahas soal program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan Siap Nikah Goes To Campus, serta persiapan diri menjadi calon ayah di masa depan.
Dalam kuliah umum tersebut, Nopian menjelaskan kepada mahasiswa yang hadir untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu, sebelum menikah. Apalagi kehidupan setelah menikah sangat berbeda dengan kehidupan sebelumnya, atau saat masa pacaran.
Jika tidak mempersiapkan diri sebelum menikah, menurutnya tidak menutup kemungkinan bakal terjadinya perceraian yang dialami oleh para pasangan belum matang tersebut. Pada tahun 2023 lalu, angka perceraian cukup tinggi, dengan jumlah 408.347 perceraian.
“Karena disebabkan perselisihan dan pertengkaran sebanyak 61 persen. Sisanya masalah ekonomi, kurangnya kesiapan mental, dan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” kata Nopian.
Ia menyampaikan, terdapat 10 Dimensi yang perlu dilengkapi sebelum menikah. Yakni kesiapan berkeluarga, kesiapan usia, kesiapan finansial, kesiapan emosi, kesiapan sosial, kesiapan moral, kesiapan mental, kesiapan interpersonal, kesiapan fisik, kesiapan intelektual dan keterampilan hidup.
Sebelum melakukan pernikahan, Nopian menyarankan kepada mahasiswa untuk berkonsultasi ke website siap nikah, ataupun ke pakarnya. Hal ini semata-mata untuk menciptakan keluarga yang sejahtera, hingga menekan angka perceraian di Indonesia.
“Peran ayah juga sangat penting dalam keluarga. Jadi program GATI ini untuk mendorong keaktifan ayah dan calon ayah, agar dapat terus bertanggungjawab untuk keluarganya,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri juga melaksanakan pembagian Makanan Bergizi (MBG) dilaksanakan di tiga posyandu, yakni Posyandu Kenari dan Posyandu Camar di Kelurahan Tanjungpinang Timur, serta Posyandu Mentari di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, dalam rangka meningkatkan kesehatan gizi ibu dan anak.
Program ini berhasil menjangkau 109 balita, 7 ibu hamil, dan 9 ibu menyusui sebagai penerima manfaat. Kegiatan di Posyandu Mentari, dengan melibatkan berbagai pihak.
Turut hadir Penyuluh KB, petugas BGN, kader posyandu, wakil ketua Kampung KB, para ketua RT/RW, serta masyarakat penerima MBG. Kehadiran para pihak tersebut menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung tumbuh kembang anak dan pemenuhan gizi ibu.
Rohina menyampaikan bahwa pemberian MBG ini merupakan salah satu langkah nyata dalam upaya pencegahan stunting, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi seimbang.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terlihat dari antusiasme penerima manfaat yang hadir dan berpartisipasi aktif. “Pembagian MBG di tiga posyandu ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak di Tanjungpinang, serta mendukung tercapainya target pembangunan keluarga yang berkualitas”, imbuhnya.
Kemudian Ia mengunjungi Taman Pendidikan AlQuran – Alrasya Day care, yang terdiri dari 23 anak yang dididik bersama 6 orang pengasuh. Kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu quick wins Kemendukbangga/BKKBN , yakni TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak).
Pada kegiatan Tamasya ini, ia menyarankan agar taman asuh menghadirkan tim ahli seperti dokter spesialis anak dan psikolog untuk membantu pemantauan tumbuh kembang anak, serta menghimbau pengasuh agar rutin mengikuti webinar seri Kelas Orangtua Hebat (Kerabat).
“Di samping itu day care juga memberikan edukasi terkait pentingnya pola pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dan mengajak pak lurah untuk menghimbau masyarakat agar memperhatikan tumbuh kembang anak melalui pemanfaatan Tamasya di wilayah masing-masing”’ tutupnya.
Penulis : Dewita
Komentar