BKKBN Kepri Gelar Seminar Nasional Perkuat Komunikasi Digital

Batam, Headline, Kepri, Nasional6130 Dilihat

Dailykepri.com | Batam -Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau menggelar Seminar Hybrid Nasional dan Capacity Building bertema Optimasi Penyuluhan melalui Media Sosial sebagai upaya memperkuat komunikasi publik untuk Program Bangga Kencana dan Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN. Kegiatan diikuti oleh 160 peserta secara langsung (luring) di Kantor Perwakilan BKKBN Kepri serta secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (26/11/2025).

Acara dihadiri OPD KB kabupaten/kota se-Kepri, penyuluh KB, PLKB, anggota Iprahumas, Forum Genre, ASN BKKBN, serta berbagai mitra kerja.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Rohina, M.Si, membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa keberhasilan program pembangunan keluarga tidak terlepas dari strategi komunikasi yang efektif.

“Program Bangga Kencana dan Quick Wins membutuhkan komunikasi yang cepat, tepat, dan akurat. Opini publik terhadap institusi sangat dipengaruhi oleh bagaimana pesan disampaikan,” ujar Rohina.

Foto : Seminar Hybrid Nasional dan Capacity Building bertema Optimasi Penyuluhan melalui Media Sosial sebagai upaya memperkuat komunikasi publik untuk Program Bangga Kencana dan Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN

Ia menyoroti pentingnya sinergi unsur Pentahelix dalam penyebaran informasi yang kredibel.

“Di era digital, strategi komunikasi bukan hanya untuk menyukseskan program, tetapi juga melindungi reputasi organisasi. Pemerintah, akademisi, swasta, media, dan komunitas harus berperan aktif menyampaikan pesan secara transparan,” jelasnya.

Rohina berharap materi seminar dapat meningkatkan kapasitas ASN, penyuluh KB, dan mitra kerja dalam berkomunikasi melalui platform digital.

Acara dipandu oleh Dewita Sari, Ketua Tim Kerja Kepegawaian, Hukum, Pelayanan Publik, dan Humas BKKBN Kepri, yang memperkenalkan narasumber serta menjelaskan teknis pelaksanaan seminar hybrid.

Foto : Dewita Sari, Ketua Tim Kerja Kepegawaian, Hukum, Pelayanan Publik, dan Humas BKKBN Kepri

 

“Pada era digital, setiap instansi pemerintah pasti memiliki akun resmi. Media sosial bukan sekadar sarana publikasi, tetapi instrumen untuk membangun citra dan mengukur efektivitas strategi komunikasi,” ujarnya.

Dewita menekankan bahwa penyuluh KB dan PLKB juga memiliki peran strategis sebagai komunikator publik.

“Akun pribadi maupun akun balai penyuluhan dapat mendukung program pemerintah, tentu dengan tetap menjaga etika dan nama baik instansi,” tambahnya.

Narasumber seminar, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si atau akrab disapa Kang Arul, menyampaikan materi “ Manajemen Media Sosial untuk Branding Lembaga Pemerintahan” yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan konsultasi konten.

Foto : Narasumber seminar, Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

 

Ia menekankan bahwa media sosial bukan lagi opsi, tetapi kebutuhan bagi instansi pemerintah.

“Manajemen media sosial adalah bagian dari branding lembaga. Penyuluh KB adalah ujung tombak penyampaian pesan sehingga harus berani tampil untuk edukasi masyarakat,” jelasnya.

Kang Arul juga mengapresiasi para penyuluh dan ASN yang sudah mulai memproduksi konten edukatif.

“Membuat konten itu membutuhkan effort besar. Karena itu saya sangat menghargai setiap penyuluh yang sudah mulai terjun membuat konten sebagai sarana edukasi,” katanya.

Selama sesi diskusi, total lima peserta luring dan daring mengajukan pertanyaan serta konsultasi draf konten. Di akhir kegiatan, Kang Arul memilih beberapa peserta terpilih untuk menerima souvenir dari BKKBN Kepri. (*/Red)

Komentar