Dailykepri.com | Sawahlunto – Desa Rantih, kota Sawahlunto menjadi pusat perhatian setelah kemunculan bunga langka Amorphophallus yang hampir mekar. Bunga ini dikenal dengan nama bunga bangkai karena baunya yang tidak sedap saat mekar. Namun, keunikan dan keindahan bunga ini menarik perhatian banyak orang.
Bunga Amorphophallus memiliki bentuk yang unik dan menarik. Saat mekar, bunga ini dapat mencapai tinggi beberapa meter dan mengeluarkan bau yang kuat. Bau ini berfungsi untuk menarik serangga yang membantu proses penyerbukan. Bunga ini juga memiliki warna yang menarik, biasanya berwarna merah atau ungu, yang menambah keunikan dan keindahannya.
Menurut Petra Ramadona, Wakil Ketua Harian BP Geopark Nasional Sawahlunto di Desa Rantih, Selasa (3/6/25) Proses mekarnya bunga Amorphophallus sangat singkat. Bunga ini biasanya mekar pada malam hari dan akan layu dalam beberapa jam. Saat mekar, bunga ini akan mengeluarkan panas dan bau yang kuat untuk menarik serangga. Proses ini sangat penting untuk proses penyerbukan dan reproduksi bunga.
“Bunga Amorphophallus yang ada di Desa Rantih ini tingginya 240 Cm, lebar mekar 140 Cm” ujarnya
Warga Desa Rantih sangat antusias dengan kemunculan bunga langka ini. Banyak dari mereka yang datang untuk melihat bunga ini dari dekat. Mereka berharap dapat menyaksikan proses mekarnya bunga ini secara langsung. Antusiasme warga desa ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
Untuk melestarikan bunga langka ini, warga Desa Rantih dan pihak terkait berupaya untuk menjaga habitatnya. Mereka juga melakukan pemantauan secara rutin untuk memastikan kondisi bunga tetap terjaga. Upaya pelestarian ini sangat penting untuk memastikan keberlangsungan hidup bunga langka ini.
Dengan kehadiran bunga Amorphophallus di Desa Rantih, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati. Bunga langka ini juga dapat menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian desa.
“Banyak wisatawan yang mungkin akan tertarik untuk mengunjungi Desa Rantih untuk melihat bunga langka ini secara langsung” ungkap Robert saat turun bersama tim konservasi BP Geopark Nasional Sawahlunto.
Kehadiran bunga Amorphophallus di Desa Rantih juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga habitat bunga langka ini dan memastikan keberlangsungan hidupnya. Dengan demikian, kehadiran bunga langka ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan lingkungan (ris1)
Bunga Langka Amorphophallus : Daya Tarik Wisata Baru di Desa Rantih Sawahlunto

Komentar