Dailykepri.com |Sidoarjo – Beredar di media sosial video kedatangan pengungsi dari Rohingnya yang mendarat di Aceh.
Namun netizen dibuat heran akan sambutan warga Aceh yang meminta agar para pengungsi ini dikirim kembali ke laut dan mereka tidak mau menerima kedatangan mereka di Aceh.
Padahal selama ini kita mengenal warga Aceh yang sangat penyayang dan banyak memberikan bantuan kepada para pengungsi terutama dari Rohingnya.
Diketahui jika sejak bulan November lalu saja, tercatat sudah ribuan pengungsi Rohingya dan mengaku terdampar di pulau tersebut.
Kedatangan ribuan pengungsi Rohingya itu diketahui mendapat berbagai penolakan dari warga setempat.
Akhirnya diketahui jika penolakan-penolakan tersebut terjadi karena perilaku pengungsi Rohingya yang telah datang sebelumnya dinilai kurang baik dan tidak sesuai dengan adat sekitar yang berlaku.
Baru-baru ini saja, beredar beberapa video mengenai perilaku pengungsi Rohingya yang membuat netizen paham mengenai alasan warga Aceh enggan menerima kembali mereka.
Beberapa video tersebut, menunjukkan perilaku pengungsi Rohingya yang mengeluhkan makanannya yang terlalu sedikit.
Dalam video lain, tampak pula pengungsi Rohingya yang membuang makanan yang diberikan pada mereka.
Hal tersebut membuat netizen geram karena sebagai pengungsi, Rohingya dinilai tidak menghargai pemberian warga sekitar.
Sedangkan dalam video terbaru, beredar sebuah video viral yang menunjukkan kerusakan parah di sebuah rumah susun yang diduga menjadi tempat bagi para pengungsi Rohingya.
Pengungsi Rohingya ngamuk dan rusak Rumah Susun Taman Sidoarjo, Jawa Timur seperti dilansir akun Tiktok @RestoranPASE
Video yang diunggah oleh akun TikTok @RestoranPASE itu menunjukkan kerusakan yang terjadi di Rumah Susun Taman Sidoarjo, Jawa Timur.
Berdasar keterangan pengunggah, kekacauan tersebut diakibatkan oleh para pengungsi Rohingya yang marah karena listrik rusun padam selama 24 jam.
Diketahui, pemadaman listrik tersebut terjadi pada Jumat (8/12/2023) kemarin sejak pukul 01.25 WIB.
Dilansir akun TikTok @RestoranPASE, padamnya listrik rusun tersebut terjadi karena kebakaran yang terjadi di Gudang PT Lazada yang bertempat di daerah yang sama dengan rusun.
Dalam video yang beredar, tampak keadaan rusun yang kacau dengan tanah yang berserakan dan pecahan kaca dimana-mana yang diduga dilakukan oleh para pengungsi Rohingya.
Diketahui sebelumnya, ratusan pengungsi Rohingya tersebut memang sudah tinggal di Rusun Taman Sidoarjo selama beberapa tahun.
Rusun pemberian tersebut menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya di Sidoarjo.
Bahkan, pengungsi Rohingya di Sidoarjo juga selalu mendapat perlakuan istimewa dengan berbagai fasilitas dan tunjangan yang sangat memadai.
Beberapa fasilitas tersebut adalah rumah susun gratis dengan listrik dan air bersih yang juga tidak dipungut biaya serta uang bulanan sebesar Rp 1,25 juta per kepala.
Baca Juga : Siti Fadilah Supari Meradang Indonesia Menjadi Kelinci Perobaan Penebaran Nyamuk Wolbachia
Perlakuan pada pengungsi Rohingya tersebut bahkan dinilai lebih istimewa dibanding dengan perlakuan pemerintah pada warga lokal Sidoarjo yang masih hidup miskin.
Salah satu akun juga menyoroti tingkah para pengungsi yang bukannya berterimakasih tapi malah ngelunjak.
”Sudah enak kalian tinggal di rusun, semua serba gratis, dapat duit Rp. 1 250 000 perbulan, dulu waktu covid orang miskin Indonesia hanya dapat bantuan kartu prakerja, Rp600 000. Masih dak bersyukur kalian. Itulah salah pemerintah lebih sayang pengungsi asing daripada warganya sendiri” ujarnya kesal.(Red)
Komentar