Viral Anies Baswedan Diancam akan Ditembak, Ganjar Pranowo Beri Pernyataan

Headline, Pemilu 2024655 Dilihat

Dailykepri.com | Jakarta – Viral di media sosial tentang unggahan akun pengguna X @sleepyiysloth. Akun tersebut mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan komentar di platform TikTok dengan komentar ancaman.

Komentar yang ditulis @Rifanariansyah itu bertuliskan “Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?”.

Menanggapi kabar tersebut, Timnas Amin meminta tim Satuan Tugas (Satgas) pengawalan capres yang sudah dipersiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tetap waspada. Namun demikian, tim pengamanan eks Gubernur DKI Jakarta itu diminta tetap bersikap humanis ketika Anies Baswedan bertemu dengan rakyat.

“Kepada pihak pengawal Bapak Anies Rasyid Baswedan yang sudah dipersiapkan oleh KPU untuk lebih meningkatkan keamanan, tetapi tetap humanis agar hal-hal yang sudah menjadi ancaman tidak sampai terjadi,” kata Iwan.

Saat hal pengancaman tersebut dipertanyakan kepada Anies Baswedan, ia malah menanggapi kasus tersebut dengan santai. 

Ya, mudah-mudahan tidak terjadi, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti,” pungkas Anies saat di Samarinda, Kamis (11/1/2024) lalu.

Kemudian saat disinggung apakah dirinya akan melaporkan kasus pengancaman tersebut ke Bawaslu hingga polisi, Anies menjawab jika dia belum memiliki rencana.

Sementara itu calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyayangkan adanya ancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Menurut Ganjar, itu sama sekali tidak menunjukkan demokrasi di Indonesia, terlebih sebentar lagi ajang pesta demokrasi Pemilu 2024 akan dilaksanakan. Jikalau ancaman penembakan dikaitkan karena ada pihak tak suka dengan sikap Anies dalam debat ketiga Pilpres, Ganjar sama sekali tidak bisa membenarkannya.

Baca Juga
Viral Ancaman Penembakan Anies Baswedan di Live Tiktok. Begini Reaksi Anies

“Debat itu kan sebenarnya untuk masyarakat bisa yakin dapat preferensi memilih. Maka orang diminta atau para kandidat diminta untuk menunjukan gagasannya. Disanggah oleh yang lain, itu proses yang biasa saja sebenarnya,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Ganjar kemudian menyinggung tentang kampanye negatif yang lebih baik daripada kampanye hitam. Menurut Ganjar, lebih baik pihak yang tidak suka itu menyerang melalui kampanye negatif dengan tidak menyerang personal.

“Tidak boleh black campaign, tapi negative campaign boleh. Silakan dipositifkan. Itulah proses perdebatan,” pungkasnya.(red)

 

 

Komentar