Dailykepri.com | Sumatera Utara– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera telah mencapai 604 orang. Data ini merupakan pembaruan resmi per Senin malam, 1 Desember 2025.
“Total korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatera hingga malam ini tercatat sebanyak 604 orang,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., dalam keterangan resminya saat meninjau langsung lokasi terdampak di Tapanuli.
Angka tersebut mencakup korban dari berbagai wilayah terdampak, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan di Provinsi Sumatera Utara. Di Tapanuli Tengah, BNPB mencatat 73 orang meninggal dunia, 104 orang masih dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka. Sementara di Tapanuli Selatan, korban meninggal mencapai 52 orang, dengan 48 orang dilaporkan hilang dan 58 lainnya membutuhkan perawatan.
Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah terus mengintensifkan upaya penanganan darurat, termasuk operasi pencarian dan pertolongan, distribusi bantuan logistik, serta pemulihan akses transportasi dan komunikasi. “Kami memprioritaskan percepatan penanganan darurat di seluruh wilayah terdampak,” tegasnya.
Dalam kunjungannya ke Tapanuli Tengah bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Pratikno, Suharyanto menerima laporan dari pemerintah daerah mengenai kendala utama berupa terputusnya jaringan listrik. Hal ini menyebabkan gangguan komunikasi antara warga dan keluarga mereka.
Menanggapi hal tersebut, Suharyanto langsung menghubungi Direktur Utama PLN dan menyatakan kesiapan BNPB untuk memfasilitasi pengiriman teknisi menggunakan helikopter. “Kami ada heli di Bandara Pinangsori dan Bandara Silangit. Silakan sampaikan kepada timnya, BNPB akan siapkan helinya untuk kegiatan perbaikan listrik,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pemulihan listrik sangat penting karena berdampak pada suplai air bersih, jaringan internet, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Setelah berkoordinasi di GOR Pandan, Kecamatan Pandan, rombongan melanjutkan peninjauan ke Desa Hotagodang, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Di lokasi tersebut, Suharyanto dan Pratikno menyaksikan langsung kerusakan rumah, kendaraan, dan peralatan warga akibat banjir yang membawa material lumpur dan batang kayu ke permukiman.
BNPB menginstruksikan agar wilayah tersebut menjadi prioritas pembersihan dengan pengerahan alat berat, khususnya untuk menyingkirkan kayu-kayu besar yang menghambat aktivitas warga.
Sebagai bagian dari dukungan operasional, BNPB juga mendistribusikan bantuan logistik dan permakanan ke wilayah terdampak. Untuk Tapanuli Tengah, sembilan unit genset dan perangkat komunikasi Starlink telah diterbangkan dari Bandara Silangit ke Pinangsori. Bantuan makanan juga dijatuhkan melalui udara untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi.
Sementara itu, untuk Tapanuli Selatan, BNPB akan mengirimkan 100 unit chainsaw sesuai permintaan Bupati setempat guna mendukung pembersihan lingkungan pascabanjir.
Suharyanto menegaskan bahwa meskipun dampak bencana di Tapanuli Selatan cukup besar, situasi di wilayah tersebut kini telah kondusif. Akses jalan darat sudah dapat dilalui, dan jaringan listrik, internet, serta air bersih masih berfungsi.
Pemerintah terus mengintensifkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak terpenuhi dan proses pemulihan berjalan optimal.











Komentar