Dailykepri.com | Jakarta – Dalam simulasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota di Banten hanya mencantumkan dua pasangan calon (Paslon) pada surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten mempertanyakan simulasi pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi hasil suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ternyata hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Banten saja tapi juga di wilayah lain twrmasuk Solo.
Melihat kejadian ini, Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Solo mempertanyakan desain surat suara untuk simulasi capres cawapres Pemilu 2024 yang hanya dua paslon. Padahal realita pada Pemilu mendatang ada tiga paslon capres-cawapres.
Hal itu disampaikan Liasion Officer (Humas) PDIP Solo, YF Sukasno kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).
Sukasno mengaku, surat suara simulasi yang hanya bergambar dua paslon saat meminta contoh surat suara dari Pilpres, DPD, DPRD, hingga DPRD ke KPU Solo, Jumat (29/12/2023) lalu. Sukasno mengatakan, saat dirinya membuka simulasi surat suara Pilpres, dia melihat di dalamnya hanya ada dua contoh kolom paslon.
“Jumat itu saya ke KPU dan minta contoh kartu suara, karena parpol memang boleh kan. Sehingga saya minta contoh kartu suara, diberi lima, lengkap, kartu suara Pilpres, DPD, DPRD, DPR RI. Saat membuka kartu suara pada Senin, yang Pilpres ternyata kolomnya hanya dua. Ini simulasi lho,” kata Sukasno.
Menurut dia, dalam konteks simulasi, seharusnya surat suara pilpres itu dibuat persis dengan jumlah paslon yang ada saat ini, yakni tiga paslon.
“lho kok hanya dua kolom. Harusnya kalau latihan ya kolomnya tetap tiga, menurut saya ini menyesatkan,” ujarnya.
Sukasno juga telah menanyakan ke KPU Solo mengenai simulasi surat suara pilpres tersebut. Jawaban yang didapatkan desain tersebut dari KPU RI, KPU Solo hanya melaksanakan tahapan kegiatan.
Sukasno lalu mempertanyakan apa motivasi KPU membuat simulasi surat suara pilpres hanya terdiri dari dua kolom paslon.
“Ini kartu suara untuk simulasi ini menyesatkan. Kedua, apa motivasi KPU membuat ini? Kalau irit atau efisiensi, kita udah nggak bicara itu lagi. Karena yang di simulasi lain dibuat semua, 18 parpol dibuat semua. Ini penting lho,” ujarnya.
Saat dimintai konfirmasi secara terpisah, Ketua KPU Solo, Bambang Christanto mengatakan desain simulasi surat suara itu langsung dari KPU RI. KPU Solo hanya mengunduh desain dari link yang telah disediakan KPU RI.
“Jadi kita hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi arahan dari pusat, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kita hanya menjalankan instruksi sesuai dengan edaran dari KPU RI,” kata Bambang.
Atas temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. PDIP berharap surat suara simulasi Pemilu tetap terdiri dari tiga paslon agar tidak membuat bingung masyarakat.(Red)
Baca Juga:
Bawaslu Banten Pertanyakan Surat Suara Simulasi Pilpres yang Hanya 2 Paslon
Komentar