Ditegaskan oleh Siti dirinya pernah menjadi menteri kesehatan. Dia pun berfikir jika ratusan juta nyamuk Wolbachia disebar ke lingkungan masyarakat, dia khawatir akan merusak dan menganggu lingkungan.
“Saya jadi berpikir, ratusan juta betapapun juga pasti akan mengganggu lingkungan. Walaupaun hasil penelitian profesor U’ut baik-baik saja, coba sekarang yang bilang baik, berani gak rumah Anda saya tebar sejuta aja nyamuk di kamar Anda, kalau nyamuk itu dibilang baik-baik saja, baru ngeng ngeng ngeng nya aja bikin bising,” ujarnya
Maka dari itu, Siti Fadilah memohon kepada para pemegang kebijakan untuk mengambil keputusan yang memang benar-benar bisa memberikan dampak baik untuk masyarakat. “Ini yang perlu dipikirkan, para pemegang kebijakan dengan hormat untuk Anda yang memiliki kewenangan yang penuh, memilhkan kebijakan yang memetingkan kepentingan bagi rakyat. Jadi tolong saat mengimplementasikan sesuatu tolong dihitung untung dan ruginya.”
“Kalau kita panggil nyamuk-nyamuk itu yang kita belum tahu efek jangka panjangnya, bagaimana Anda bisa mengendalikan nyamuk-nyamuk yang sudah dilakukan gen-drive, kita belum tentu bisa mengendalikannya di lapangan. Bisa bikin efek-efek yang tidak terduga.Perubahannya bisa evolusi bisa revolusi kita tidak tahu,” ujarnya.
Ia pun khawatir Indonesia mengalami kejadian seperti Srilanka dan Singapura jika nyamuk Wolbachia disebar ratusan juta.
“Contohnya Srilanka, setelah sekian tahun dicobakan dengan nyamuk itu, timbullah nyamuk yang lebih ganas. Selanjutnya Singapura, Singapura tadinya mengikuti proyek ini, tetapi jumlah nyamuknya jadi dua kali lipat. Akhirnya Singapura mengundurkan diri dari proyek ini.”
Baca juga:
Siti Fadilah Supari Meradang Indonesia Menjadi Kelinci Perobaan Penebaran Nyamuk Wolbachia
Diyakininya, saat ini Kementrian Kesehatan sudah memiliki cara-cara yang bagus untuk memberantak nyamuk DBD dengan PSN 3M Plus. Apalagi masyrakat juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Dia pun berharap, pemerintah bersikap transparan jika memiliki proyek ataupun program yang bakal diterapkan untuk rakyat.
“Mungkin kalau ada proyek-proyek seperti itu pemerintah harus transparan, pemerintah harus menerangkan sejelas jelasnya pada masyarakat, masyarakat yang akan kena dampaknya harus tahu. Ini penelitian ataukah implementasi program, kalau penelitian, BRIN harus mendampingi. Tapi jika implemmentasi program harus ada kajian yang betul, dan dipastikan yang diimplementasikan ini lebih bagus daripada konvensional program,” katanya (Red)
Komentar