Pemerintah Kota Bukittinggi Gelar Seremoni Kepulangan Jamaah Haji 1446 Hijriah

Bukittinggi, Headline3761 Dilihat

Dailykepri.com | Bukittinggi  — Setelah menjalani perjalanan spiritual selama beberapa pekan di Tanah Suci, sebanyak 348 jamaah haji asal Kota Bukittinggi, termasuk enam orang petugas haji, telah tiba kembali di kampung halaman dengan selamat.

Pemerintah Kota Bukittinggi menyelenggarakan acara penyambutan resmi yang berlangsung khidmat di balairung rumah dinas Wali Kota, Rabu(23/7/2025).

Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah para keluarga jamaah yang telah lama menanti kepulangan orang terkasih mereka. Dalam sambutan resmi, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyampaikan rasa syukur atas kembalinya seluruh jamaah dengan selamat, seraya mendoakan agar ibadah yang telah dilaksanakan diterima dan membawa keberkahan.

“Ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang bukan hanya menguji fisik, tetapi juga memperkuat kedekatan rohani dengan Tuhan. Kami berharap, semangat serta nilai-nilai yang diperoleh selama di Tanah Suci dapat menumbuhkan teladan positif dalam kehidupan bermasyarakat di Bukittinggi,” ujar Ibnu di hadapan para tamu undangan.

Di tengah suasana penuh sukacita, Pemko Bukittinggi juga menyampaikan rasa belasungkawa bagi jamaah yang mengalami gangguan kesehatan maupun yang telah meninggal dunia saat menunaikan ibadah. Doa dan penghormatan disampaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan mereka dalam menunaikan rukun Islam kelima.

Selain itu, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi tinggi kepada para petugas yang telah mendampingi rombongan haji dengan penuh dedikasi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan ibadah tahun ini tak lepas dari kerja keras seluruh unsur yang terlibat, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi ke depan.

“Kami menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang optimal dalam proses fasilitasi. Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pelayanan pada tahun-tahun berikutnya,” tambahnya.

Acara penyambutan diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah yang mempererat kebersamaan antara jamaah, keluarga, dan unsur pemerintah. Kepulangan para jamaah menjadi momentum reflektif, tidak hanya bagi mereka yang telah menjalankan ibadah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat untuk terus memperkuat nilai-nilai spiritual, kemanusiaan, dan kebersamaan. (Arianto)

Komentar