Dailykepri.com | Palembang – Sejak kebakaran lahan di daerah sekitar Palembang kondisi cuaca semakin parah. Pembakaran lahan dan karhutla masih menjadi sumber utama asap.
Kondisi udara terasa lebih parah di pagi hari dan malam hati. Jarak pandang sudah tidak normal lagi.
Bagi yang melakukan perjalanan dari Palembang arah Inderalaya atau sebaliknya dihimbau agar lebih berhati-hati karena banyak titik api disepanjang perjalanan yang menimbulkan kepulan asap akibat lahan gambut disekitar jalan raya terbakar.
Terkadang lidah apipun ada yang melambai ketengah jalan jika ada angin kencang. Sementara tenaga pemadam kebakaran sibuk mengurangi titik api dengan penyiraman.
Akibat tebalnya asap dipagi hari, beberapa sekolah mulai memundurkan jam belajar yang biasanya masuk pukul 7.00 WIB menjadi pukul 8.00 wib dan begitu juga jadwal pulangnya juga dimajukan dibanding hari biasa.
Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang masih diatas 200 mikro gram per meter kubik.
Bahkan pada pagi hari terpantau ISPU mencapai 285 mikro gram per meter kubik.
Baca juga :
Dampak Kabut Asap Sekolah di Palembang Masuk Pukul 9.00 WIB
Kasi Pengendalian Pencemaran DLHP Provinsi Sumsel Rezawahya, mengatakan saat ini kategori udara di kota Palembang masih sangat tidak sehat, masih di atas 200, dari Selasa, Rabu hingga Kamis kualitas udara di Palembang sangat tidak sehat.
ISPU ini sangat dipengaruhi oleh titik hotspot atau Karhutla, jadi kalau Karhutla meningkat otomotif ISPU akan meningkat.
“Dengan kondisi udara yang sangat tidak sehat, kondisi kesehatan sangat rentan jika beraktivitas di luar rumah. Jadi kalau keluar rumah pakai masker, dan di himbau untuk tidak banyak beraktivitas di luar,” ungkapnya (**)
Komentar