National Marpolex 2025 Digelar di Batam, Fokus Penanggulangan Pencemaran Laut

Batam, Headline5706 Dilihat

Dailykepri.com | Batam – Wali Kota Batam Amsakar Achmad, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Batam Firmansyah, menghadiri Apel Gelar Pasukan Latihan Bersama Penanggulangan Tumpahan Minyak atau National Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2025 di Pelabuhan Bintang 99, Batuampar, Selasa (18/11/2025).

Apel tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, sebagai tanda dimulainya rangkaian latihan nasional yang berfokus pada peningkatan respons terhadap ancaman pencemaran di perairan Indonesia.

Latihan bersama ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain Koarmada I/IV Batam, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, BP Batam, Pemerintah Kota Batam, serta peserta dari sejumlah instansi terkait lainnya.

Firmansyah menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Kota Batam terhadap pelaksanaan Marpolex 2025. Menurutnya, kesiapsiagaan lintas sektor sangat penting mengingat tingginya aktivitas pelayaran dan potensi risiko pencemaran laut di kawasan perairan Batam.

“Dipilihnya Kota Batam sebagai pusat penyelenggaraan Marpolex 2025 karena letaknya sangat strategis. Batam berada di jalur perdagangan tersibuk dunia dan berbatasan langsung dengan negara lain,” ujar Firmansyah.

Ia menambahkan bahwa latihan ini menjadi momentum memperkuat koordinasi, menguji efektivitas alur komando, serta menyempurnakan prosedur penanganan insiden tumpahan minyak di laut. Dengan begitu, bila terjadi kondisi darurat, mitigasi dapat dilakukan secara cepat dan terarah.

“Pemerintah Kota Batam berkomitmen menjaga lingkungan maritim tetap aman dan lestari. Perlindungan perairan adalah bagian dari upaya menjaga masa depan ekonomi dan pariwisata daerah,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini, Firmansyah berharap sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat pertahanan, dan pelaku usaha semakin kuat dalam menghadapi berbagai potensi ancaman pencemaran laut di wilayah perbatasan.

Komentar