Minim Penerangan di Batam Center, Warga Khawatir Potensi Tindak Kejahatan

Batam, Headline3847 Dilihat

Dailykepri.com | Batam — Kondisi penerangan jalan di sejumlah titik strategis kawasan Batam Center kembali menjadi sorotan publik. Pantauan pada Jumat (19/9/2025) malam menunjukkan bahwa ruas jalan antara kantor BP Batam menuju Pasir Putih dan Bundaran Ocarina tampak kurang pencahayaan, dengan minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang berfungsi.

Kondisi lebih parah juga ditemukan di jalur penghubung antara One Batam Mall dan Harmoni One.

Di sepanjang trotoar, tampak sejumlah muda-mudi duduk berpasangan, sementara tak jauh dari lokasi tersebut, beberapa pedagang kaki lima menjajakan kopi dan mie rebus kepada pengunjung malam.

Meski aktivitas warga tetap berlangsung, suasana gelap dinilai menimbulkan potensi kerawanan yang tidak bisa diabaikan.

Minimnya pencahayaan di area tersebut dinilai berpotensi memicu tindak kriminal seperti penodongan, pencurian, hingga pelecehan.

Selain itu, jarak pandang yang terbatas juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pengendara roda dua yang melintas di malam hari.

“Kami berharap Dinas Perhubungan Kota Batam segera melakukan evaluasi dan perbaikan penerangan jalan di titik-titik rawan. Penerangan yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga berharap Pemerintah Kota Batam, melalui Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, segera melakukan pemetaan titik-titik gelap dan mempercepat pemasangan atau perbaikan PJU. Selain itu, pengawasan terhadap infrastruktur penerangan perlu ditingkatkan.

Tak kalah penting, masyarakat juga meminta agar pihak kepolisian meningkatkan intensitas patroli malam di kawasan-kawasan minim penerangan. Patroli rutin dinilai efektif untuk mencegah potensi kejahatan dan memberikan rasa aman bagi warga yang beraktivitas malam hari.

“Kami ingin Batam Center menjadi kawasan yang aman dan nyaman, bukan hanya di siang hari, tapi juga saat malam. Pemerintah dan aparat harus hadir di ruang publik,” ujar Tomi, warga Batu Aji. (*/Red)

Komentar