Dailykepri.com | Jakarta — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terkait upaya penyelesaian persoalan blankspot dan wilayah dengan sinyal lemah di sejumlah daerah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, setelah menerima pemaparan dari Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, dalam pertemuan resmi yang berlangsung di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Jumat 25 Juli 2025
Nezar mengapresiasi langkah proaktif Pemprov Kepri yang telah menyampaikan data titik-titik gangguan jaringan secara lengkap. Ia menegaskan bahwa BAKTI Kominfo siap bergerak cepat untuk menindaklanjuti identifikasi terhadap 22 titik blankspot dan 124 wilayah yang mengalami lemahnya kualitas sinyal.
“Penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), terutama di wilayah 3T, menjadi prioritas nasional yang sejalan dengan upaya pemerataan akses digital,” ujar Nezar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Teknologi Pemerintahan Digital Kemkomdigi, Mira Tayyiba, turut menegaskan bahwa pembangunan kawasan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pusat data digital adalah proyek strategis yang sepenuhnya dibiayai pihak swasta. Kendati demikian, ia menekankan bahwa pemerintah daerah tetap harus dilibatkan secara aktif.
“Kami mendorong agar kontribusi pemerintah daerah mencapai minimal 15 persen dari total investasi. Ini adalah bentuk kemitraan yang adil antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta,” ungkap Mira.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pembangunan pusat data harus menggunakan energi terbarukan dan sistem pendinginan yang efisien guna menunjang pemrosesan AI yang membutuhkan daya besar. “Pendekatan berbasis teknologi ramah lingkungan menjadi mutlak,” tutupnya.
Komentar