Dailykepri.com | Tanjungpinang — Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak melalui program sosial yang digagas Yayasan Kemala Bhayangkari. Pada Sabtu (16/8/2025), Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin, S.I.K., M.H., bersama Ketua Bhayangkari Daerah Kepri Ny. Detta Asep Safrudin, melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Tanjungpinang.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakapolda Kepri Brigjen Pol. Dr. Anom Wibowo, S.I.K., M.Si., Irwasda Polda Kepri Kombes Pol. Tato Pamungkas Suyono, S.I.K., M.Si., jajaran pejabat utama Polda Kepri, Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol. Hamam Wahyudi, S.H., S.I.K., M.H., serta perwakilan dari Bhayangkari dan Yayasan Kemala Bhayangkari Kepri.
Dalam penjelasannya, Kapolresta Tanjungpinang menyampaikan bahwa SPPG dibangun di atas lahan seluas 1.300 meter persegi milik Polresta yang sebelumnya merupakan mess tidak terpakai. Lahan tersebut kini difungsikan sebagai dapur pemenuhan gizi yang akan melayani ribuan siswa dari tujuh sekolah di wilayah Tanjungpinang.
“Program ini dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari dan ditujukan untuk menyalurkan bantuan gizi kepada 3.300 siswa. Kami berharap dukungan dari seluruh pihak agar program ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” ujar Kombes Pol. Hamam Wahyudi.
Selain meninjau fasilitas dapur gizi, Kapolda Kepri juga menyerahkan bantuan sosial berupa tali asih kepada anak-anak yatim. Sebanyak 40 paket bantuan disalurkan, dengan tiga anak dari jenjang SD, SMP, dan SMA menerima secara simbolis. Penyerahan bantuan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang digelar menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kapolda Kepri Irjen. Pol. Asep Safrudin menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri dan Bhayangkari terhadap isu kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, khususnya dalam hal pemenuhan gizi yang menjadi fondasi penting bagi tumbuh kembang generasi muda.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di Kepulauan Riau mendapatkan perhatian yang layak, terutama dalam hal gizi dan pendidikan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai aparat negara,” ujar Kapolda.
Program SPPG mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan. Mereka menilai bahwa inisiatif ini dapat menjadi model kolaborasi antara institusi negara dan organisasi masyarakat dalam mengatasi persoalan gizi anak, yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah.
Meski demikian, sejumlah pihak juga mengingatkan pentingnya evaluasi berkala dan keterlibatan lintas sektor agar program ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi mampu memberikan dampak berkelanjutan. Transparansi pengelolaan, keterlibatan sekolah, serta dukungan dari pemerintah daerah dinilai sebagai faktor penting dalam keberhasilan program ini.
Kegiatan peninjauan dan bakti sosial yang dilakukan Polda Kepri dan Bhayangkari menjadi bukti bahwa institusi kepolisian tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam pembangunan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Di tengah tantangan pembangunan nasional, langkah-langkah seperti ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara aparat dan warga dalam mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Komentar