BNPB Prioritaskan Pemulihan Listrik dan Pembersihan Pascabanjir di Tapanuli

Headline, Nasional5490 Dilihat

Dailykepri.com | Silangit – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Pratikno, meninjau langsung penanganan darurat banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11).

Dalam kunjungan tersebut, BNPB menegaskan komitmen untuk mempercepat pemulihan jaringan listrik di Tapanuli Tengah yang terputus akibat bencana. Suharyanto menghubungi Direktur Utama PLN dan menawarkan fasilitas helikopter BNPB dari Bandara Pinangsori dan Bandara Silangit untuk mengangkut teknisi ke lokasi kerusakan yang sulit dijangkau.

“Perbaikan jaringan listrik harus segera dilakukan karena berdampak pada suplai air bersih, internet, dan distribusi BBM,” ujar Suharyanto dalam sambungan telepon dengan Direktur Utama PLN.

Selain itu, BNPB juga mendistribusikan bantuan logistik dan permakanan ke wilayah terdampak. Untuk Tapanuli Tengah, sembilan unit genset dan perangkat komunikasi Starlink telah diterbangkan dari Silangit ke Pinangsori. Bantuan makanan juga dijatuhkan melalui jalur udara. Sementara di Tapanuli Selatan, BNPB mengirimkan 100 unit chainsaw sesuai permintaan Bupati setempat untuk mendukung pembersihan lingkungan pascabanjir.

Sebelumnya, Suharyanto dan Pratikno berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah di GOR Pandan, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Daerah Tapanuli Tengah dan Wali Kota Sibolga. Pemerintah daerah melaporkan kendala utama berupa terputusnya jaringan listrik yang menghambat komunikasi warga.

Usai koordinasi, rombongan melanjutkan kunjungan ke Desa Hotagodang, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan. Di lokasi, mereka menyaksikan langsung kerusakan rumah, kendaraan, dan peralatan akibat banjir yang membawa lumpur dan batang kayu ke permukiman warga. BNPB memprioritaskan pembersihan wilayah tersebut dengan alat berat.

Data BNPB per Minggu (30/11) pukul 17.00 WIB mencatat, korban jiwa di Tapanuli Tengah mencapai 73 orang meninggal dunia, 104 orang masih dalam pencarian, dan 508 orang luka-luka. Jalur darat menuju wilayah ini belum dapat diakses karena tertutup material longsor, sementara akses udara tersedia dari Tapanuli Utara.

Di Tapanuli Selatan, tercatat 52 orang meninggal dunia, 48 orang hilang, dan 58 orang membutuhkan perawatan. Meski dampak bencana cukup besar, kondisi wilayah dinyatakan kondusif. Akses jalan darat, jaringan listrik, internet, dan air bersih masih berfungsi.

BNPB menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan akses transportasi dan komunikasi di kedua wilayah terdampak

Komentar