Tampak keceriaan di muka anak usia empat sampai lima tahun ketika aktifitas belajar mereka dimulai.
Sekitar dua puluhan siswa Raudhatul Atfal Nurul Ula, yang berlokasi di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir seperti tidak memperdulikan tempat mereka belajar walau hanya berupa sebuah pondok kayu hasil gotong royong masyarakat Burai yang peduli pendidikan anak usia dini.

Hal ini terpaksa mereka lakukan karena Yayasan Nurul Ula Burai, sebagai satu satunya lembaga pendidikan yang berbasis agama belum sanggup memfasilitasi ruang belajar untuk siswa paud.
Sementara kebutuhan akan pendidikan usia dini sangat dibutuhkan masyarakat karena belum tersedianya lembaga pendidikan paud di desa mereka.
Sebagai satu satunya lembaga pendidikan keagamaan yang sudah berusia lebih dari setengah abad, Yayasan Nurul Ula Burai sudah melaksanakan pendidikan mulai dari level madrasah sampai diniah dan telah menghasilkan banyak alumni berprestasi.
Mulai dari juara MTQ nasional sampai ptestasi internasional. Yang terbaru ini adalah dengan dikirimnya salahsatu alumni untuk menjadi imam di salah satu Masjid di Uni Emirat Arab.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak usia dini di Desa Burai maka sejak tahun 2022 dibentuklah Raudhatul Atfal Nurul Ula dan telah meluluskan sebanyak dua puluh lima siswa.
Begitupun tahun ini, antusias wali murid juga meningkat untuk menyekolahkan anak mereka disatu-satunya lembaga pendidikan usia dini yang ada di Desa Burai ini.
Namun karena ruang belajar yang belum ada, sebab semua sudah terpakai habis oleh madrasah sampai aliyah maka wali siswa bersama yayasan sepakat untuk bergotong royong membangun tempat belajar berupa pondok kayu yang beratapkan daun sebagai ruang utama proses belajar mengajar.
Kedepannya mereka sangat mengharapkan partisipasi pemerintah untuk dapat memperhatikan dan membantu untuk membangunkan ruang belajar yang layak bagi anak didik mereka.
Tanpa bantuan pemerintah rasanya mustahil mereka akan bisa belajar di ruangan yang layak dan sesuai karena selama ini Yayasan Pendidikan Nurul Ula hanya mengandalkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk menjalankan kegiatan mulai dari madrasah sampai aliyah. (*af)
Komentar