Cawapres pasangan nomor urut 2 Gribran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Bumi menjadi cawapres pertama yang menyuarakan visi dan misinya dalam Debat Pilpres 2024 seri kedua. Dia mengusung visi misi di bidang ekonomi yang “berkelanjutan, percepatan, dan penyempuraan.”
Di atas panggung, dia menjelaskan bahwa nantinya Indonesia harus mampu keluar dari middle income trap (perangkap pendapatan menengah), keadaan ketika suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi tidak bisa keluar dari tingkatan menjadi negara maju.
Untuk itu kuncinya, menurut Gibran, menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi dan konflik geopolitik.
Jika terpilih, ia menjanjikan akan melanjutkan hilirisasi, bukan hanya di tambang, tapi juga pertanian, perikanan, dan digital.
Selain itu dia bersama Prabowo Subianto juga akan melanjutkan pemerataan pembangunan yang tak lagi “Jawa Sentris”.
Kemudian, yang tak kalah penting adalah menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM. Pasalnya Gibran mengeklaim, Indonesia memiliki 64 juta pelaku usaha kecil dan menengah yang menyumbangkan 61% dari PDB.
“Jika dipenuhi maka insyallah terbuka 19 juta lapangan kerja,” ucapnya.
Gibran juga menyinggung bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berkelanjutan akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, membuka akses, dan konertivitas, serta lapangan kerja.
IKN juga klaimnya tak hanya menjadi bangunan pemerintah, tapi simbol pemerataan pembangunan di Indonesia dan simbol transformasi pembangunan di Indoensia.
Ia juga meyakini suatu saat nanti Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia dengan mengembangkan bio diesel, bio avtur dari sawit, dan bio etanol.
“Untuk menjadi Indonesia emas, dibutuhkan generasi emas, kita harus mampu mengubah feature talent dan future skill. Untuk digitalisasi akan siapkan anak-anak muda yang ahli AI, ahli bitcoin, ahli robotik, ahli perbankan syariah, dan anak muda ahli kripto.”
Dilansir BBC, Peneliti Center of Food, Energy, and Sustainable Development di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dhenny Yuartha Junifta mengatakan bahwa tujuan ekonomi Indonesia ke depan adalah lepas dari income trap.
Sayangnya, dalam pernyataanya Gibran menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini dianggap resilien.
“Kondisi pertumbuhan saat ini tidak cukup untuk mengejar lepas dari jebakan. Minimal 7 persen agar kita bisa lepas dari jebakan tersebut,” jelas Dhenny.
“Fokus hilirisasi saat ini lebih banyak fokus pada pelarangan ekspor. Hilirisasi model seperti ini tidak berkelanjutan. Retaliasasi (balasan) dari negara lain justru akan mengancam ekspor non migas kita,” ujarnya kemudian.
Mahfud …
Komentar