Program Makan Bergizi Gratis di SLBN Batam: Sentuhan Nyata untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Batam, Headline4429 Dilihat

Dailykepri.com | Batam – Sebanyak 227 siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Batam, Kepulauan Riau, kini menikmati manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif yang tidak hanya menyajikan makanan sehat, tetapi juga menghadirkan kepedulian nyata terhadap tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus. Program ini telah memasuki pekan ketiga pelaksanaannya dan berjalan dengan lancar, membawa semangat baru di lingkungan satu-satunya SLBN yang ada di kota Batam.

Sulastri, Ketua Jurusan Tuna Rungu sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SLBN Batam, menyampaikan bahwa distribusi makanan dilakukan dengan sistematis dan penuh perhatian. Setiap hari, petugas piket sekolah bertugas membagikan makanan kepada para siswa, memastikan bahwa proses berjalan tertib dan menyenangkan. “Sampai hari ini alhamdulillah distribusi hingga pelaksanaan berjalan baik. Di sekolah ada petugas piket yang mendistribusikan ke anak-anak,” ujarnya di Batam, Selasa.

Program MBG ini mencakup siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Mereka berasal dari latar belakang kebutuhan khusus yang beragam, seperti tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, tuna grahita, hingga anak-anak dengan autisme. Dalam pelaksanaannya, kegiatan makan dilakukan secara berkelompok di berbagai sudut sekolah, mulai dari lapangan, teras, hingga di dalam kelas bersama guru masing-masing. “Kami pastikan suasananya menyenangkan,” tambah Sulastri, menekankan pentingnya kenyamanan dalam proses makan bersama.

Antusiasme siswa terhadap program ini sangat tinggi. Mereka menyambut dengan gembira setiap kali makanan bergizi dibagikan. Namun, bukan hanya siswa yang terlibat aktif. Guru dan orang tua juga turut memastikan bahwa makanan yang disajikan dalam kondisi segar dan layak konsumsi. “Anak-anak sangat senang, dan sebelum mulai makan guru serta orang tua memastikan makanan segar dan baik untuk dikonsumsi,” kata Sulastri.

Koordinasi yang matang menjadi kunci sukses program ini. Nurliya Febrisma, Ketua Jurusan Tuna Grahita SLBN Batam, menjelaskan bahwa sebelum program dimulai, pihak sekolah telah melakukan pendataan dan komunikasi intensif dengan dapur penyedia makanan. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan menu dengan kebutuhan diet khusus para siswa. “Ada beberapa anak yang tidak bisa mengonsumsi bahan tertentu, misalnya makanan berbasis tepung seperti mie goreng. Itu bisa memicu hiperaktivitas, jadi kami hindari agar perilaku anak lebih terkendali,” jelasnya.

Perhatian dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga patut diapresiasi. Tim ahli gizi dari dapur tersebut bahkan melakukan kunjungan langsung ke sekolah untuk melihat kondisi anak-anak secara langsung dan memastikan bahwa menu yang disajikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. “Ahli gizi dari dapur datang langsung melihat kondisi anak-anak dan memastikan menu sesuai kebutuhan,” ujar Nurliya.

Program MBG di SLBN Batam bukan sekadar rutinitas pemberian makanan. Lebih dari itu, ia menjadi simbol kepedulian dan dukungan nyata terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Di tengah tantangan yang mereka hadapi, hadirnya makanan bergizi setiap hari menjadi bentuk afirmasi bahwa mereka tidak berjalan sendiri. Dukungan dari sekolah, guru, orang tua, dan penyedia layanan gizi menjadi fondasi penting dalam membangun lingkungan belajar yang sehat, inklusif, dan penuh kasih.

Dengan pelaksanaan yang terus dievaluasi dan disesuaikan, program MBG di SLBN Batam menunjukkan bahwa perhatian terhadap gizi anak-anak berkebutuhan khusus bukan hanya soal nutrisi, tetapi juga tentang penghargaan terhadap martabat dan potensi mereka. Di balik setiap piring yang tersaji, ada harapan besar untuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi yang istimewa ini.

Komentar