Dailykepri.com | Muara Enim – Sempat diberitakan kejadian Kereta Babaranjang yang tertimpa crane tanpa adanya korban jiwa.
“Iya benar, kejadiannya itu sekitar pukul 11.15 WIB, dan ini saya masih di lokasi,” kata Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka, dilansir detikSumbagsel.
Jhoni memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Dia menyebutkan ada beberapa petugas KA yang menderita luka ringan dan sudah dilarikan ke RS untuk diberikan tindakan medis.
“Korban petugas dari pengawas kereta api, cuma luka-luka ringan, kalau yang luka berat tidak ada. Untuk (jumlah) keseluruhan kita belum tahu, karena kita masih di lapangan ini,” katanya.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya diketahui bahwa ternyata kejadi tersebut sudah menelan beberapa korban jiwa.
Jumlah korban jiwa ambruknya crane girder di Flyover (FO) Bantaian, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) kembali bertambah. Total korban tewas menjadi 2 orang, sementara, total korban dalam kejadian itu ada 9 orang. Kedua korban yang meninggal merupakan pekerja yang tengah berada di lokasi kejadian saat crane ambruk.
“Ada 2 yang meninggal, 1 atas nama Edi Saputra beralamat di Pegayut, Kabupaten Ogam Ilir (OI) dan Weston yang meninggal pukul 13.25 WIB. Jenazah Weston rencananya akan dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan,” kata Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, Kamis (7/3/2024).
Rizali mengatakan, dalam kejadian ini ada 9 korban, mereka yang mengalami luka dan korban meninggal sudah dibawa ke dua rumah sakit di Muara Enim dan Prabumulih.
Baca Juga
Kereta Api Batu Bara Ditimpa Crane Flyover di Muara Enim
“Lima korban luka dirujuk ke RS AR Bunda Prabumulih. Sementara 4 korban lain (termasuk yang meninggal), dibawa ke RS Rabain Muara Enim,” ungkapnya.
Rizali mengatakan, pihaknya masih menuggu hasil investigasi yang dilakukan pihak terkait akibat ambruknya crane girder tersebut.
“Soal rangka ambruk itu kewenangan Kementerian PUPR untuk menjelaskannya, kita tunggu penyelidikan lebih lanjutnya,” ujarnya. (**/af)
Komentar