Dailykepri.com | Tanjungpinang – Sebanyak 17 Koli barang bekas yang terdiri dari pakaian, tas dan sepatu dimusnahkan oleh Polresta Tanjungpinang yang disaksikan langsung oleh Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu, S.l.K., M.Si., bersama penanggung jawab pemilik barang bekas dan disaksikan oleh para awak Media dengan lokasi pemusnahan bertempat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) jalan Ganet Tanjungpinang, Kamis (30/3/23).
Kapolresta Tanjungpinang menjelaskan kronologi penangkapan berawal dari informasi yang didapat dari laporan masyarakat tentang adanya lori yang membawa barang bekas. Setelah itu tim Jatanras Polres Tanjungpinang pada tanggal 24 Maret bergerak dan membuntuti lori tersebut dan berhasil mengamankan sebanyak 17 Koli di Kilometer 14.
Penangkapan ini sesuai atensi dari Presiden Jokowi yang mana barang bekas dari luar negeri dilarang masuk ke Indonesia, jika ada tangkap dan musnahkan. Karena bisa mematikan UKM dan produksi Indonesia.

“Mohon informasi juga dari Masyarakat yang mengetahui ini, tolong jangan didiamkan, kita juga akan bergerak terus, ini akan bergerak secara bertingkat dan lanjut” Ucap Kapolres Tanjungpinang.
“Pemilik barang merupakan online shop yang berasal dari Batam, dalam pemusnahan diwakili sebanyak tiga orang, mereka membuat surat penyataan bahwasanya mereka (perwakilan online shop/Red) yang memusnahkan sendiri, dan pihak Kepolisian yang mengawasi,” lanjut Kapolres.
“Kita akan mengejar importirnya yang memasukkan langsung barang nya dari luar negeri ke Indonesia.” Tutup Kapolres Tanjungpinang Heribertus Ompusunggu.
Sementara penanggung jawab barang bekas menjelaskan dari 17 Koli terdiri dari 12 koli baju bekas dan 5 koli sepatu bekas di campur tas merupakan titipan Online Shop dari Batam dan pihaknya hanya mengambil dan membawa barang yang mereka ketahui dari luar negeri yaitu Singapura dan Malaysia.
“Kami hanya membawa barang barang itu dari Batam ke Tanjungpinang dan sesampainya di kilometer 14 ditangkap pihak polisi dan hari ini barang bekas itu harus dimusnakan semua,” terang salah seorang penanggung jawab yang enggan disebut namanya. (*/Daniel)
Komentar