Dailykepri.com | Sawahlunto – Pemerintah Kota Sawahlunto terus mendorong penguatan kapasitas perempuan dalam dunia publik dan politik. Salah satu upaya itu diwujudkan melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Public Speaking for Elegance and Professional Woman” yang secara resmi dibuka oleh Walikota Sawahlunto, Riyanda Putra, Rabu (16/7/2025) di Hotel Khas Ombilin.
Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosPMDPPA) Kota Sawahlunto, dan diikuti oleh para anggota Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Sawahlunto.
Sebagai narasumber utama, panitia menghadirkan Ane Titisemita, seorang praktisi public speaking yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Sumatera Barat. Melalui sesi interaktif, para peserta mendapatkan pembekalan teknik berbicara di depan umum yang efektif dan berkelas.
Dalam sambutannya, Wali Kota Riyanda menekankan pentingnya penguasaan keterampilan komunikasi publik, khususnya bagi perempuan yang aktif di ruang sosial dan politik. Ia menyebut keterampilan tersebut sebagai modal strategis dalam membangun pengaruh positif.
“Public speaking bukan hanya soal berbicara di depan umum. Ini tentang membentuk kepercayaan diri dan memperkuat pengaruh, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat,” ujar Riyanda.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan, terutama dalam peningkatan soft skill dan kapasitas kepemimpinan.
“Kami ingin perempuan di Sawahlunto tampil sebagai mitra strategis dalam pembangunan. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari dukungan tersebut,” ucapnya.
Ia juga mendorong peserta untuk aktif menerapkan ilmu yang diperoleh dan membagikannya kepada komunitas sekitar, agar manfaat pelatihan tidak hanya berhenti pada individu peserta, melainkan menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Pelatihan ini menjadi bagian dari agenda prioritas Pemerintah Kota Sawahlunto dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang inklusif dan berkesetaraan gender, sejalan dengan visi kota warisan dunia yang berbudaya dan berkemajuan. (Ris1)
Komentar