Dailykepri.com | Bukittinggi – Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengunjungi warga yang direlokasi dari kawasan rawan longsor di bibir ngarai ke salah satu Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang (BCKR), Jumat, 28 November 2025. Dalam kunjungan tersebut, Ramlan memberikan dukungan moril kepada para pengungsi sekaligus menyampaikan harapan agar warga tidak lagi tinggal di kawasan berisiko tinggi seperti bibir ngarai.
Relokasi dilakukan menyusul terjadinya dua titik longsor di Kelurahan BCKR akibat cuaca ekstrem yang melanda Kota Bukittinggi dalam beberapa hari terakhir. Selain longsor, tercatat pula 15 pohon tumbang dan lima titik genangan air di beberapa wilayah seperti Sanjai, Garegeh, dan Talao.
“Warga yang tinggal di Bukik Cangang telah kami ungsikan sebanyak 16 kepala keluarga dengan total 49 jiwa, termasuk anak-anak. Mereka saat ini ditampung sementara di MDA setempat,” ujar Ramlan dalam keterangannya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Pemerintah Kota Bukittinggi tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ramalan cuaca menunjukkan potensi cuaca ekstrem masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Ramlan menegaskan bahwa pemerintah telah mengantisipasi risiko bencana melalui penerbitan peraturan daerah (perda) tentang tata ruang yang mengatur zona aman hunian, termasuk larangan tinggal di bibir ngarai. Ia menyayangkan masih adanya warga yang memilih menetap di kawasan rawan longsor meskipun telah ada regulasi yang melarang hal tersebut.
“Kita dari pemerintah tentu ingin masyarakat itu aman dan nyaman. Namun, masih ada warga yang tinggal di bibir ngarai. Padahal, perda tata ruang sudah mengatur jarak aman dari pinggir ngarai. Pemerintah tidak mengizinkan tinggal di sana karena risikonya sangat besar,” tegasnya.
Pemerintah Kota Bukittinggi berharap warga yang masih tinggal di kawasan rawan bencana dapat segera pindah ke lokasi yang lebih aman. Upaya relokasi ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap keselamatan jiwa dan harta benda masyarakat.
Saat ini, para pengungsi mendapatkan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, TNI, organisasi masyarakat seperti MBG, serta tenaga kesehatan yang secara berkala memeriksa kondisi kesehatan para pengungsi.
Langkah-langkah penanganan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bukittinggi dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem dan meminimalkan risiko bencana bagi warganya.











Komentar