Dailykepri.com | Bukittinggi – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 22 Desember 2025. Keputusan ini diambil menyusul masih berlangsungnya penanganan dampak bencana alam yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di wilayah tersebut. Perpanjangan masa tanggap darurat diumumkan pada Selasa, 9 Desember 2025, sebagai bentuk respons atas kondisi lapangan yang belum sepenuhnya pulih.
Menanggapi keputusan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bukittinggi menyatakan komitmennya untuk terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak. Ketua KONI Bukittinggi, Hendra Hendarmin, menegaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk yayasan, organisasi, dan komunitas, guna mempercepat pemulihan pascabencana.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah penyaluran bantuan ke Dusun Muaro Ambius, Jorong Guguak, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuah Selatan, Kabupaten Tanah Datar. Bantuan ini disalurkan melalui kerja sama antara KONI Bukittinggi, Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Jogja dan Sumatera Barat, Yayasan Tim Peduli Kemanusiaan (YPTK), serta Iasma 1 Landbouw Bukittinggi.
Menurut pernyataan salah satu pengurus IKA UII Jogja, Muhamat Slamat, bantuan yang diberikan kali ini berupa 10 unit gerobak, 8 cangkul, 1 pak sarung tangan, 8 skop pasir, 13 pasang sepatu boots, serta paket sembako. Ini merupakan kali ketiga IKA UII menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat. Sebelumnya, bantuan telah disalurkan ke Kota Padang dan Salareh Aia, Nagari Palembayan. Slamat menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi lain yang membutuhkan.
Ketua pemuda Dusun Muaro Ambius, Baron, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima. Ia menyebutkan bahwa bantuan tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, terutama untuk membersihkan material longsor yang menimbun permukiman.
“Alat-alat seperti gerobak, cangkul, skop, sarung tangan, dan sepatu boots sangat kami butuhkan untuk membersihkan sisa-sisa longsor,” ujarnya.
Baron juga menjelaskan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam bencana yang melanda Dusun Muaro Ambius, sebanyak 450 jiwa dari 170 kepala keluarga terdampak. Dari jumlah tersebut, 52 unit rumah mengalami kerusakan, dengan 26 di antaranya rusak berat. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat mempercepat proses pemulihan dan meringankan beban warga.
Dengan perpanjangan masa tanggap darurat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses pemulihan di wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat ini. (*/Ari)











Komentar