Gangguan Listrik di Piayu: Layang-Layang dan Pohon Tumbang Jadi Pemicu Utama

Batam, Headline4620 Dilihat

Dailykepri.com | Batam – PT PLN Batam memberikan penjelasan terkait pemadaman listrik yang melanda wilayah Piayu. Menurut keterangan resmi, gangguan tersebut dipicu oleh layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik serta pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.

Samsul Bahri, selaku Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, menyampaikan bahwa layang-layang masih menjadi salah satu faktor dominan dalam gangguan pasokan listrik di Batam. Ia menjelaskan bahwa bahan layang-layang seperti plastik dan benang konduktif memiliki potensi besar untuk menyebabkan hubungan arus pendek ketika bersentuhan dengan kabel listrik.

“Jaringan listrik biasanya terdiri dari tiga kabel. Jika benang atau plastik dari layang-layang menyentuh ketiganya sekaligus, akan terjadi hubungan pendek atau short circuit yang bisa menjalar ke jaringan lain. Proses pemulihannya tidak bisa dilakukan secara cepat, sehingga pemadaman bisa berlangsung cukup lama,” ujar Samsul pada Selasa (3/9/2025).

Lebih lanjut, Samsul menambahkan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang turut memperbesar risiko gangguan. Rangka layang-layang yang terbuat dari bambu atau kayu ketika basah dapat menghantarkan listrik, sementara pohon tumbang atau ranting yang menyentuh jaringan juga berpotensi menyebabkan terputusnya aliran listrik.

Foto : Layangan tersangkut di jaringan listrik

“Atas nama manajemen PLN Batam, kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi. Kami mengimbau masyarakat agar lebih bijak dan turut mengingatkan anak-anak untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik. Kami juga berharap warga bersedia memberikan izin untuk pemangkasan atau penebangan pohon yang berada dekat jaringan demi mencegah gangguan serupa,” tutup Samsul.

Dalam pernyataan terpisah, Senior Manager Unit Bisnis Distribusi dan Pelayanan PT PLN Batam, Rizal Azhari, menegaskan bahwa jaringan listrik tidak boleh bersentuhan dengan benda apa pun, termasuk pohon, layang-layang, maupun hewan. Ia menekankan bahwa regulasi telah melarang penggunaan benang konduktif serta aktivitas berisiko di sekitar jaringan listrik.

“Bermain layang-layang di dekat jaringan listrik PLN sangat berbahaya. Selain mengganggu kontinuitas pasokan, benang berbahan logam atau benang gelasan yang basah dapat menghantarkan arus listrik dan membahayakan keselamatan jiwa,” ujar Rizal.

Rizal juga menjelaskan bahwa petugas PLN Batam secara rutin melakukan pembersihan jaringan dari layang-layang serta perintisan pohon yang berpotensi mengganggu. Namun, pelaksanaan di lapangan sering kali menghadapi kendala karena harus berkoordinasi dengan pemilik pohon.

Foto : Petugas PLN Batam melakukan perbaikan

“Kami mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kota Batam untuk mengedukasi masyarakat agar tidak menanam pohon di dekat jaringan listrik serta memberikan izin untuk memangkas atau menebang tanaman yang berada di jalur jaringan. Banyak kasus pemadaman berkepanjangan yang terjadi akibat pohon tumbang menimpa jaringan,” pungkas Rizal.

Komentar