Dailykepri.com | Batam – Kepala BP Batam Muhammad Rudi memperingatkan demonstran untuk menjaga narasi dan tidak bertindak anarkis dalam aksi unjuk rasa terkait masalah air di depan kantor BP Batam pada 18 September 2024. Seorang Demonstran, Toni David Manalu, mengancam akan melumpuhkan DAM Duriangkang jika janji mengenai penyediaan air tidak terpenuhi dalam waktu satu minggu.
Peringatan tersebut disampaikan setelah orasi Koordinator Lapangan (Korlap) Toni yang mempertanyakan kepastian penyelesaian masalah air, mengancam akan melumpuhkan DAM Duriangkang jika tidak ada solusi.
“Pak Toni, saya sarankan untuk berbicara hati-hati. Jangan sampai ada masalah hukum di antara kita,” kata Muhammad Rudi menanggapi orasi tersebut.
Rudi mengingatkan agar peserta aksi memahami konsekuensi dari tindakan mereka, menegaskan bahwa pemerintah sudah memiliki aturan hukum yang berlaku.
“Jika ada masalah terkait permintaan warga, pemerintah sudah memiliki aturan yang mengatur. Saya tidak ingin ada masalah karena bapak dan ibu adalah bagian dari masyarakat kami,” tegas Rudi.
Sementara itu, demonstran Toni David Manalu menegaskan tuntutannya untuk mendapatkan kepastian dari BP Batam mengenai ketersediaan air bersih, dan mengancam akan melumpuhkan DAM Duriangkan jika janji tidak terpenuhi dalam satu minggu.
“Kami butuh kepastian. Sudah terlalu banyak janji yang tidak terealisasi. Jika dalam satu minggu ini tidak ada perubahan, apa konsekuensinya? Apakah kami lumpuhkan Duriangkang? Setuju,” teriak Toni.
Toni juga menyoroti ketidaknyamanan yang dialami warga Putra Jaya Tanjung Uncang, menyebutkan bahwa kondisi jalan di daerah mereka sangat buruk.
“Coba bapak datang ke rumah kami, jalannya seperti kubangan kandang hewan,” seru Toni.
Diberitakan, PT Air Batam Hilir (ABH) memastikan aliran air bersih di Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang, dan sekitarnya akan kembali normal minggu depan setelah perbaikan jaringan pipa. Penyelesaian akhir infrastruktur pipa di kawasan tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Pengumuman ini disampaikan Direktur ABH, Mujiaman Sukirno, setelah warga Tanjung Uncang berunjuk rasa di Kantor BP Batam, Rabu, 18 September 2024. Ia menjelaskan perbaikan jaringan pipa di kawasan tersebut sudah hampir selesai.
“Minggu depan air akan kembali lancar. Saat ini, kami tengah menyelesaikan perbaikan fisik agar aliran air dapat mencapai rumah-rumah warga,” ujarnya.
Muji menyebut pengerjaan infrastruktur pipa seharusnya memakan waktu dua hingga tiga minggu, tetapi dipercepat demi memenuhi kebutuhan warga Tanjung Uncang. Sambil menunggu penyelesaian perbaikan, ABH berkomitmen untuk menyediakan air mulai pukul 12.00 hingga 01.00 WIB. ABH juga menyediakan bantuan air tangki untuk daerah yang belum terjangkau.
“Beberapa daerah terpencil belum dapat dijangkau. Kami juga sedang membangun pompa air di Blok E yang lokasinya jauh,” tambahnya.
Penyelesaian final infrastruktur pipa di kawasan Tanjung Uncang diperkirakan rampung pada Desember 2024. Muji meminta warga untuk bersabar menghadapi kendala air ini.
“Pekerjaan pipa akan selesai Desember 2024, tetapi dalam seminggu ini air akan mulai mengalir normal sekitar jam 12.00 WIB. Kami juga menyediakan mobil tangki air untuk warga,” katanya. Warga diharapkan segera melaporkan jika masih mengalami kendala mendapatkan air setelah perbaikan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyatakan masalah air di Tanjung Uncang akan segera selesai. Ia meminta masyarakat untuk bersabar. “Saya akan memantau langsung proses pengerjaannya karena yang bertanggung jawab adalah ABH. BP Batam hanya memonitor perkembangannya,” jelas Rudi. (Red)
Komentar