Dailykepri.com | Bukittinggi — Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat resmi dimulai pada Minggu (14/12/2025), sehari setelah pembukaan yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di Lapangan Wirabraja, Kodim 0304/Agam, Kota Bukittinggi. Seluruh cabang perlombaan digelar serentak di berbagai lokasi strategis di kota tersebut, dengan cabang Tilawah Dewasa menjadi penutup hari pertama yang berlangsung pada malam hari.
Kafilah Kota Padang Panjang menjadi salah satu kontingen yang paling aktif, dengan menurunkan peserta di 26 cabang musabaqah. Sejak pukul 08.00 WIB, para peserta mulai menunjukkan kemampuan terbaik mereka di berbagai venue yang telah ditentukan panitia.
Di Masjid Jamik Birugo, Najwa Khanza Thafana tampil pada cabang Tilawah Anak-anak. Sementara itu, Ailul Husna mengikuti cabang Qira’at Mujawwad di Mimbar Utama Lapangan Wirabraja, dan Khairun Nisa Afifah tampil pada Qira’at Murattal di Masjid Tangah Jua.
Cabang Tahfizh Al-Qur’an juga diikuti secara penuh oleh Padang Panjang. Adlan Maulana tampil pada Tahfizh 1 Juz Tilawah Putra di Masjid Jamik Agung Tangah Sawah. Sultan Alkhairi dan Iliyana Adha masing-masing mengikuti Tahfizh 5 Juz Tilawah Putra dan Putri di Masjid Jamik Mandiangin. Untuk kategori Non Tilawah, Azka Alfaro dan Faizah Hayatun Nufus tampil di Masjid Nurul Iman Tigo Baleh. M. Zikri Hubban Jamma dan M. Faqih Rabbani masing-masing mengikuti Tahfizh 20 dan 30 Juz Putra.
Masih di pagi hari, Keyysa Mustika Zahwa tampil pada Tartil Dasar Putri di Masjid Aur Kuning. Di GOR Bermawi, cabang Khat Al-Qur’an diikuti oleh Ainil Hakim dan Raudhatul Hayati (Khat Naskah), serta Akhyar Hanif dan Fitri Ummul Husni (Khat Mushaf). Cabang Fahmil Qur’an digelar di Aula RRI dengan perwakilan dari Padang Panjang, yakni Habib Cs dan Rihadatul Aisyah Cs.
Sementara itu, Putri Melati tampil pada cabang Kitab Standar di Masjid Mukhlisin Manggih, Rijalul Ikhlas pada cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) di MAN 2 Bukittinggi, dan Daffa Albani Akbar pada Hafalan 500 Hadis Non Sanad di Masjid Tablighiah.
Memasuki siang hari, Ahsanul Maarif tampil pada Tartil Menengah Putra di Masjid Aur Kuning. Cabang Tafsir dimulai pukul 13.00 WIB, dengan Inayatul Husna tampil pada Tafsir Bahasa Arab di Masjid Al Falah, serta Deni Rahman dan Mufidah pada Tafsir Bahasa Inggris di Masjid Jamik Tigo Baleh. Malam harinya, Muhammad Azwar Husni dan Aida Fitria tampil pada cabang Tilawah Dewasa Putra dan Putri di Mimbar Utama Lapangan Wirabraja.
Ketua Kafilah Padang Panjang, Ade Nafrita, menyampaikan bahwa seluruh peserta telah dipersiapkan secara matang. Ia berharap para peserta mampu menjaga fokus dan kepercayaan diri selama perlombaan berlangsung. “Semoga dengan persiapan yang telah dilakukan, para peserta mampu memberikan penampilan terbaik dan membawa hasil yang membanggakan bagi Kota Padang Panjang,” ujarnya.

Turut mendampingi kafilah, Kepala Kantor Kemenag Mukhlis M, Kabag Kesra Erwina Agreni, Kepala Bappeda Putra Dewangga, serta sejumlah pejabat lainnya.
MAN 2 Bukittinggi Jadi Tuan Rumah Cabang KTIQ
Salah satu cabang yang menjadi sorotan dalam MTQ kali ini adalah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ), yang digelar di MAN 2 Kota Bukittinggi. Ketua Dewan Hakim, Prof. Dr. F. Rinaldi, dalam sambutannya menyebut KTIQ sebagai “jantung intelektual” dari seluruh rangkaian MTQ. Menurutnya, cabang ini tidak hanya menguji kemampuan menulis, tetapi juga menilai sejauh mana peserta mampu mengintegrasikan nalar kritis dan pemahaman terhadap Al-Qur’an dalam merumuskan solusi atas persoalan umat.
[23.25, 14/12/2025] Microsoft Copilot: Tema KTIQ tahun ini adalah “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-Qur’an”. Sebanyak 29 peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat menampilkan karya terbaik mereka. Penilaian difokuskan pada orisinalitas gagasan, kekuatan metodologi ilmiah, serta relevansi terhadap tema.
“Peserta tidak diperkenankan membawa file atau menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Tulisan sepanjang 10 hingga 15 halaman harus diselesaikan dalam waktu sembilan jam, dengan pendekatan ilmiah populer,” jelas Rinaldi.
Kepala MAN 2 Bukittinggi, Amri J, menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada madrasahnya sebagai satu-satunya sekolah yang menjadi venue MTQ. “Kami telah menyiapkan laboratorium komputer dengan baik dan memastikan seluruh perangkat dalam kondisi siap pakai,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemilihan MAN 2 sebagai tuan rumah didasarkan pada kesiapan infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, lokasi strategis, serta rekam jejak keberhasilan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan besar.
Venue Strategis dan Ragam Cabang Perlombaan
Selain MAN 2 Bukittinggi, sejumlah lokasi lain juga digunakan untuk pelaksanaan MTQ. Lapangan Wirabraja menjadi pusat pembukaan dan lomba Tilawah Dewasa serta Qira’at Mujawwad. Masjid Jamik Birugo digunakan untuk Tilawah Anak-anak dan Dewasa, Masjid Aur Kuning untuk Tartil Dasar, Menengah, dan Umum, serta Masjid Tangah Jua untuk Qira’at Murattal Remaja dan Dewasa.
Sementara itu, GOR Bermawi menjadi lokasi lomba seni kaligrafi, mencakup golongan naskah, hiasan mushaf, dekorasi, kontemporer, dan digital.
Dengan semangat kompetisi yang tinggi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, MTQ Nasional ke-41 di Sumatera Barat diharapkan menjadi ajang pembinaan generasi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam bacaan, tetapi juga dalam pemikiran dan kontribusi nyata bagi masyarakat.











Komentar